Mohon tunggu...
Imam Suwandi
Imam Suwandi Mohon Tunggu... Konsultan - #NoViralNoJustice

Imam Suwandi adalah Magister Ilmu Komunikasi (Politik) berpengalaman sebagai direktur pemberitaan di detikborneo.com. Dosen/pengampu mata kuliah bidang jurnalistik (komunikasi) di Stikosa-AWS (kampusnya wartawan) di Kota Surabaya. Tenaga Ahli (staf Sekretariat) Dewan Pers bidang komunikasi yang membantu dalam memproduksi konten publikasi di media resmi, sebagai penulis/editor di Buletin Dewan Pers (majalah bulanan), media sosial, dan mengelola studio multimedia. Pengalaman sebagai News Producer di Metro TV menggawangi Program Berita Reguler dan Program Citizen Journalism dan ditugaskan sebagai Kepala Desk di Metrotvnew.com (Medcom.id) untuk video berita reguler dan konten video. Selain itu, penulis buku "Langkah Otomatis Jadi Citizen Journalist".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sumbu Pendek "Beragama" Kok Gampang Marah.

22 April 2022   14:22 Diperbarui: 22 April 2022   20:26 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Photo Montase by CakImamSuwandi

Kenapa Orang Beragama Sensitif dan Gampang Marah !

oleh Imam Suwandi, S.Sos.

Dari insiden pengeroyokan Ade Armando dalam aksi demo mahasiswa BEM SI 11 April 2022 saya melihat ada fenomena yang berbeda saat menonton berita di media mainstream maupun sosial media. Kenapa orang-orang yang memeluk agama yang fanatik lebih mudah tersulut emosinya dan marah-marah? sehingga mereka dijuluki sumbu pendek.

Bahkan ada tindakan yang justru mencoreng citra dari agama yang dianutnya. Padahal agama selayaknya menjadikan umat lebih sabar, saling menghormati dan toleran. 

Kenapa pada praktik di lapangan justru ada yang malah lebih arogan dan merasa paling benar hingga memaksakan orang lain dengan dirinya ? 

Ternyata, gejala sosial tersebut sudah pernah diteliti oleh pakar/ilmuwan lho... 

Menurut penjelasan dari Dr. Fahruddin Faiz dalam MJS Channel (Youtube) Episode 327 Ngaji Filsafat berjudul Perspektif Tentang Agama, William James - Agama (Perspektif Psikologi) menjelaskan bahwa seorang filsuf bernama William James kelahiran Amerika 11 Januari 1842 telah menemukan penyebab kenapa sih orang beragama itu cenderung sensitif dan suka marah dalam penelitiannya. 

Berikut ini beliau mendefinisikan tentang apa itu agama:

"The feeling, act and experiences of individuals in their solitude, so far as they apprehend themselves to stand in relation to whatever they may consider devine."(William James - Filsuf)

Artinya:

Perasaan, tindakan dan pengalaman individu dalam kesendirian mereka, sejauh mereka memahami diri mereka sendiri untuk berdiri dalam kaitannya dengan apa pun yang mereka anggap suci.

Dalam perspektif psikologis beliau melihat agama dari pengalaman individu. Dari hasil pengamatannya sudut pandang agama berdasarkan berdasarkan pengalaman individu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 

  • Passionate (penuh semangat)

  • Emotional (emosional)

  • Energetic (energik)

Penjelasan sedehana mengenai Passionate adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia suka atau dianggap penting untuk dilakukan. 

Selanjutnya dalam unsur kedua ada Emosional yakni kondisi yang berada di luar kendali. Perasaan emosional adalah kondisi yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Emosional adalah wujud dari emosi itu sendiri. Emosional adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara menunjukkan perasaan emosi. Emosional terkadang bisa muncul karena dirangsang atau dibangkitkan. Unsur Emosional inilah yang menjadi penyebabnya. Kecenderungan ini yang jika diganggu akan tersulut dan berpikir pendek atau disebut sumbu pendek.

Selanjutnya unsur yang ketiga adalah Energetik yakni penuh semangat. Jelas sekali disini bahwa semangat ini jika tidak digunakan dengan baik maka bisa jadi melenceng.

William James adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat yang menjadi salah satu perintis aliran pragmatisme. Selain itu, James merupakan psikolog dan filsuf yang menjadi salah satu perintis psikologi pendidikan. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Harvard dan belajar psikologi di Jerman dan Prancis.

Buku yang terkenal dari tulisannya adalah The Varieties of Religious Experience (Berbagai Pengalaman Religius). Beliau wafat pada 26 Agustus 1910, Chocorua, Tamworth, New Hampshire, Amerika.

Mudah-mudahan sedikit pengetahuan yang dipetik dari penelitian beliau ini kita bisa memahami bahwa orang-orang beragama kenapa cenderung emosional. Semoga tulisan ini bermanfaat.*

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun