Perasaan, tindakan dan pengalaman individu dalam kesendirian mereka, sejauh mereka memahami diri mereka sendiri untuk berdiri dalam kaitannya dengan apa pun yang mereka anggap suci.
Dalam perspektif psikologis beliau melihat agama dari pengalaman individu. Dari hasil pengamatannya sudut pandang agama berdasarkan berdasarkan pengalaman individu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:Â
Passionate (penuh semangat)
Emotional (emosional)
Energetic (energik)
Penjelasan sedehana mengenai Passionate adalah kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia suka atau dianggap penting untuk dilakukan.Â
Selanjutnya dalam unsur kedua ada Emosional yakni kondisi yang berada di luar kendali. Perasaan emosional adalah kondisi yang bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari. Emosional adalah wujud dari emosi itu sendiri. Emosional adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara menunjukkan perasaan emosi. Emosional terkadang bisa muncul karena dirangsang atau dibangkitkan. Unsur Emosional inilah yang menjadi penyebabnya. Kecenderungan ini yang jika diganggu akan tersulut dan berpikir pendek atau disebut sumbu pendek.
Selanjutnya unsur yang ketiga adalah Energetik yakni penuh semangat. Jelas sekali disini bahwa semangat ini jika tidak digunakan dengan baik maka bisa jadi melenceng.
William James adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat yang menjadi salah satu perintis aliran pragmatisme. Selain itu, James merupakan psikolog dan filsuf yang menjadi salah satu perintis psikologi pendidikan. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Harvard dan belajar psikologi di Jerman dan Prancis.
Buku yang terkenal dari tulisannya adalah The Varieties of Religious Experience (Berbagai Pengalaman Religius). Beliau wafat pada 26 Agustus 1910, Chocorua, Tamworth, New Hampshire, Amerika.
Mudah-mudahan sedikit pengetahuan yang dipetik dari penelitian beliau ini kita bisa memahami bahwa orang-orang beragama kenapa cenderung emosional. Semoga tulisan ini bermanfaat.*