Kerajaan Kutaringin didirikan oleh Pangeran Adipati Antakusuma di daerah yang disebut dengan Tanjung Pangkalan Batu di Kotawaringin Lama, pinggir sungai Lamandau. Di sini terdapat Astana Al-Nursari yang merupakan istana kerajaan sebelum akhirnya dipindahkan oleh Sultan IX ke Istana Kuning di Pangkalan Bun pada tahun 1811 M. Untuk mencapai Astana Al-Nursari di Kotawaringin Lama bisa ditempuh dua rute dari Pangkalan Bun, ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Pertama via jalur air melewati sungai Arut dan Sungai Lamandau, dahulu ini merupakan jalur satu-satunya.
Setelah dibangun 2 jembatan yang melintasi sungai Arut dan sungai Lamandau, Kotawaringin Lama bisa diakses via darat dari Kampung Baru Pangkalan Bun. Hingga tulisan ini dibuat, proyek penyelesain jalan masih tengah berlangsung.
Meriam beranak merupakan legenda mistis dimana meriam yang ada di dalam bangunan tersebut bertambah sendiri jumlahnya. Konon ada beberapa meriam yang terjatuh ke dalam sungai Lamandau ketika diangkut untuk dipindahkan ke Istana Kuning Pangkalan Bun pada saat pemindahan ibukota kerajaan pada masa Pangeran Imanuddin, Sultan IX. Di kemudian hari meriam yang hilang karena jatuh ke dalam sungai ditemukan telah berada di dalam Astana Al-Nursari dengan sendirinya. Anda penasaran? Silakan berkunjung wisata sejarah di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H