Mohon tunggu...
Cak Idur
Cak Idur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hobi membaca dan menulis. Tertarik dengan ICT, pertahanan, teknik, dan sosio-ekonomi.. Ngeblog juga di www.cakidur.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Masjid Kyai Gede, Masjid Kuno Kerajaan Kotawaringin

28 Maret 2014   01:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Kyai Gede

Alhamdulillah, penulis berkesempatan berkunjung ke Masjid Jami’ Kutaringin, sebuah masjid kuno berumur lebih dari 300 tahun di Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pada mulanya adalah surau yang didirikan Kyai Gede pada masa Pangeran Antakusuma, pemimpin pertama Kesultanan Kutaringin (Kotawaringin). Kyai Gede sendiri merupakan mangkubumi atau patih atau perdana menteri sekaligus seorang ulama penyebar agama Islam. Pada masa kepemimpinan raja VII (1069H-1116H atau 1727-1761M), Gusti Sultanul Baladuddin bergelar Pangeran Ratu Begawan, surau tersebut dipugar menjadi Masjid Jami’ Kutaringin. Konstruksi bangunan terbuat dari kayu ulin yang kokoh. Bertipe bangunan panggung, umumnya bangunan tradisional di kultur lingkungan yang dipengaruhi pasang surut air dan rawa. Pola bangunan simetris dengan 3 atap berundak, mirip masjid kuno Kesultanan Paser (Kerajaan Sadurengas) di Kalimantan Timur yang penulis pernah kunjungi.

Pintu masjid

Pintu masjid ada 2 buah di sisi bekakang, dengan pola simetris dengan sedikit ornamen ukiran.

Jendela masjid

Jendela berpori tanpa daun jendela, terdapat di semua sisi bangunan termasuk di bagian dinding atap untuk sirkulasi udara.

Bedug

Terdapat sebuah bedug ukuran sedang yang digantung di anjungan belakang masjid. Mungkin ini dulu dipakai untuk ruang jamaah wanita atau ruang pembelajaran agama.

Ruang Utama

Tiang-tiang masjid yang terdiri atas batang besar kayu ulin. Terkesan kokoh tahan melewati masa dan musim.

Mihrab dan Mimbar

Mihrab dan mimbar yang dihiasi dengan ornamen ukiran kayu.

Langit-langit

Langit-langit masjid yang menyediakan sirkulasi udara dan pasokan cahaya matahari.

Halaman Belakang

Halaman belakang masjid, sebuah panggung kayu di tepat di bibir sungai Lamandau.

Masjid Kyai Gede, view depan

Masjid Kyai Gede, view samping kiri

Masjid Kyai Gede, view depan kiri

Bangunan Samping Masjid Kyai Gede

Bagunan kayu berlantai dua di samping Masjid Kyai Gede, termasuk bangunan kuno. Kini dipakai sebagai sekolah Islam Madrasah Tsanawiyah Najmul Huda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun