Mohon tunggu...
Abdul Hamied
Abdul Hamied Mohon Tunggu... -

Lahir di Sumenep, 17 Mei 1978. Pendidikan terakhir S2 Magister Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sidang Pertama DPR; dari Popong sampai Setya Novanto

2 Oktober 2014   19:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:38 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Tulisan ini adalah repost dari kultwitt saya di @dullzhamied

Dear tweeps, pagi ini sosmed ramai bicara sidang DPR semalem. Tak lengkap rasanya kl tak urun nimbrung, hehe #DPRanyar

Paling tidak ada 3 hal yang mnarik dari sidang #DPRanyar semalem; 1. pimpinan sidang, 2. kisruh sidang, 3. Hasil sidang #DPRanyar
Adlh pimpinan sidang, Ceu Popong (76 tahun) yang menjadi pimpinan sidang sementara. Wanita tua ini menarik simpati halayak #DPRanyar

Menjadi perhatian krn sudah tua dan menjadi anggota dewan tertua, juga sekagus terlama (5periode). #DPRanyar
Ceu Popong mulai menjadi anggota dewan dr partai Golkar sejak tahun 1987 dr dapil Jabar 1 yg meliputi kota Bandung dan Cimahi. #DPRanyar
Makanya tak heran, walaupun ia ada di pemilih berbasis urban yg cenderung rasional- Popong masih bolak-balik ke Senayan. #DPRanyar

Ia populis bukan popular sperti kebanyakan anggota DPR. Ia tak sering nongol di tv, tp ia hadir pada rakyat #DPRanyar
Efek hadir pada rakyat itulah sehingga ia di dapuk oleh warga Jabar sebagai anggota dewan terlama #DPRanyar
Popong adlh antitesis dari citra DPR yg koruptif dan pemalas. Dr sengkarut sidang smlm, Popong menjadi penawar yg menyejukkan #DPRanyar
Popong hadir dgn narasi yg tepat pada saat yg tepat. Iya adlh simbol wakil rakyat yg sesungguhnya, lahir dan mewakili rakyat...#DPRanyar

Selain Popong, yg mencuri perhatian adlh proses sidang yang kisruh. Tentu ini sdh tak asing dan tak aneh lagi #DPRanyar
Dr drama tersebut, violaaa kubu KMP unggul dan seperti yg sdh beredar sebelumnya Setya Novanto terpilih menjadi ketua DPR RI #DPRanyar
Tarik tambang politik pilpres belum usai, adu kuat dan tarik menarik kepenntingan terutama ttg siapa yg memimpin DPR #DPRanyar
Stlh kekalahan yg ke3 kalinya, kubu Jokowi mulai meradang, relawan dan simpatisan pun ikut2an. #DPRanyar

Puan mengaku merasa di dholimi? agak heran pemenang pemilu kog bisa didholimi? pasti ada yg salah!. #DPRanyar
Kl anda terus2an dipecundangi, yg salah bkn yg mempecundangi anda tp sebaliknya, andalah yg memposisikan sbgi pecundang sejati. #DPRanyar
Kl anda politisi tapi kalah dlm percaturan politik, jgn salahkan yg mengalahkan anda, apalagi teriak-teriak di dzolimi? kliruuu #DPRanyar
Kl sdh tahu DPR dan koalisi itu penting untuk memenangkan ide dan tujuan politik Jokowi, laah mengapa tak merangkul lawan? #DPRanyar

Kl kata Otto Van Bismarch; politik adlh seni kemungkinan. Krnya, penting membuka selebar-lebarnya kemungkinan tsb. #DPRanyar
Mungkin tidak Jokowi bs merangkul KMP utk kepentingan yg lbh besar? SANGAT MUNGKIN! #DPRanyar
Mungkin tidak Megawati bisa akur dg SBY untuk kepentingan bangsa? SANGAT MUNGKIN!!!. #DPRanyar

Persoalan makin runyam ini krn tdk adanya politik akomodatif kompromistik dua kubu. tak membuka selebar-lebarnya kemungkinan. #DPRanyar
Bagi saya itu adlh kunci, Jokowi merangkul-mendatangi Pabowo. Megawati membuka dan menerima silaturahmi SBY, selesai semua urusan. #DPRanyar
Atau kalau dipersempit lagi; selesai Mega-SBY, selesai pula kisruh perpolitikan kita. Persoalannya mau tidak Mega melakukannya? #DPRanyar

Semua pasti mungkin, kalau tak mungkin, buatlah menjadi mungkin. Krn tak ada yg tak mungkin kecuali ktdk-mungkinan itu sendiri. #DPRanyar

Jadi sekali lagi kisruh ini terjadi krn tak ada politik akomodasi dr kubu Jokowi sebagai pemenang pemilu. #DPRanyar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun