Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Susah-susah Mudah Menata Angkutan Kota

4 Agustus 2024   12:43 Diperbarui: 5 Agustus 2024   07:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkutan kota melintas di jalanan Kota Bogor. (Sumber: Kompas.id)

Namun hingga saat ini, Trans Pakuan baru memiliki empat trayek yang melintas di Kota Bogor. Berbeda dengan angkot Kota Bogor yang memiliki lebih dari 20 trayek.

Dengan batal terlaksananya pembatasan operasional angkot pada akhir tahun 2023, sepertinya kian menegaskan kata-kata bahwa 'Bogor dan Angkot adalah dua hal tak terpisahkan'. Kata-kata yang terdengar seperti sebuah sarkasme, namun memang demikian kenyataannya.

Lantas mengapa angkot masih menjadi transportasi andalan non-daring bagi warga Kota Bogor?   

Pertama, angkot di Bogor mampu menjangkau kawasan pinggiran kota, dan mempermudah aksesibilitas warga pinggiran untuk menuju pusat kota. Sebagai contoh angkutan 05 trayek Cimahpar -- Bogor Trade Mall (dahulu Pasar Ramayana) menjadi andalan bagi para pedagang dari kawasan Cimahpar dan Sukaraja untuk membawa dagangan mereka berjualan di Pasar Bogor.

Kedua, belum ada kebijakan yang benar-benar konsisten untuk menjadikan angkot bukan lagi primadona angkutan di Kota Bogor. Dahulu sempat muncul ide untuk menghadirkan trem di Kota Bogor. Namun saat ini ide untuk mengoperasikan trem masih jauh panggang dari api.

Akan tetapi, lokasi Halte Trans Pakuan juga perlu diperhitungkan agar bisa memudahkan pengguna untuk menentukan titik naik/turun Trans Pakuan, atau jika ingin melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya. Jika tidak, bayang-bayang akan kemudahan menggunakan angkot masih akan sulit dihilangkan.

Ketiga, soal waktu operasional angkot yang bisa sampai menjelang tengah malam. Bahkan di sejumlah trayek, operasionalnya bisa sampai 24 jam. Penumpangnya tetap saja ada, termasuk warga penglaju dari Bogor yang baru pulang kerja tengah malam.

Tahun ini, Kota Bandung dan Bogor menyelenggarakan Pilkada. Semoga pemimpin kedua kota ini kelak mampu menghasilkan ide yang solusif dalam penataan angkot. Dan tentu saja, konsistensi menjadi kunci keberhasilan, meskipun tentu akan menghadapi sejumlah tantangan dalam pelaksanannya mulai sejak dalam bentuk ide dan terutama saat dijalankan di lapangan.

Saya rasa, penataan angkot bukan hanya bukan hanya pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Bandung maupun Kota Bogor, namun juga di pemerintah di kota-kota lain yang menjadi wilayah operasional angkot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun