Persebaya Surabaya menuai hasil negatif usai dikalahkan PSIS Semarang pada lanjutan kompetisi Liga 1 2023/24 di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu 16 Juli 2023 lalu. Gagalnya sejumlah penyelesaian akhir menjadikan skuad Green Force urung menghasilkan angka pada pertandingan tersebut.
Namun pertandingan pekan ke-3 Liga 1 2023 bagi skuad Persebaya tersebut menyisakan hal yang menyedihkan, karena salah seorang pemain Persebaya, Brylian Aldama, menerima perundungan secara daring melalui media sosialnya.
Ia dianggap 'berdosa' setelah bermain under perform dan menyia-nyiakan peluang emas saat dirinya tinggal berhadapan dengan penjaga gawang PSIS, Muhammad Adi Satrio.
Brylian pun mengunggah salah satu direct message yang diterimanya usai pertandingan, dan berisi kata-kata hujatan yang menyinggung sosok ibu:
"Bry, sakjane ibumu ngidam opo, kok main kyo t*ek" (Bry, sebenarnya ibumu ngidam apa, kok main kayak --maaf--kotoran).
Pemain berusia 21 tahun ini mengaku sedih, karena permainan buruknya dikait-kaitkan oleh suporter dengan sosok ibunya, yang kini telah tiada. Dalam unggahannya di media sosial, Brylian sebenarnya mengaku siap menerima apapun kritikan baginya, asal itu tertuju pada dirinya pribadi.
"Saya hanya manusia biasa, tapi jangan pernah bawa-bawa ibu saya yang sudah almarhum. Saya tidak akan permasalahkan hal ini, hanya untuk pembelajaran lebih berhati-hati karena saya hanya mencari nafkah tidak lebih." ujar Brylian dalam unggahannya
Ini bukan pertama kalinya permainan buruk anggota skuad Persebaya dikait-kaitkan dengan sosok orang tua.
Dua musim lalu, Rahmat Irianto yang kerap gagal menampilkan permainan terbaiknya saat masih berkostum Persebaya, sering mendapat komentar negatif dari para warganet melalui kolom komentar di sejumlah akun fanpage yang terkait Persebaya dan Bonek.
Saat itu, banyak warganet menilai Rahmat kerap jadi biang keladi permainan buruk Persebaya jika dirinya menjadi starter. Hal inipun dikait-kaitkan dengan Rahmat yang bisa menjadi pemain skuad utama Persebaya karena dirinya adalah putra asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro.
Hujatan (atau dalam bahasa Jawa kerap disebut paido) oleh para suporter, nyatanya juga membuat gerah manajemen Persebaya.