Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengapa Toge Goreng Direbus, Masih Menjadi Misteri?

14 Mei 2023   06:50 Diperbarui: 14 Mei 2023   11:54 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual toge goreng tengah melayani pembeli. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Namun etnis Tionghoa yang juga menjadi pendatang di Nusantara, lidahnya kurang cocok dengan saus asam tomat pada olahan spaghetti saat itu. Jadilah mereka mencoba mengganti saus a la Spaghetti Bologanise dengan olahan bumbu kuliner budaya Tionghoa yakni caudo.

For your information, caudo inilah yang juga menjadi asal-usul kuliner soto di Indonesia. Atau kalau di sebagian wilayah Jawa Tengah disebutnya Soto Tauto ataupun Sauto.

Adapun campuran taoge pada masakan kreasi akulturasi 'spaghetti a la Tionghoa' ini, konon berasal dari bekal pasukan Laksamana Cheng Hoo saat datang ke Indonesia. Laksamana yang tersohor ini mempercayai khasiat taoge sebagai penambah stamina dan tenaga.

Setelah abad ke-15, masakan toge goreng yang saat itu masih disebut taoge mi sebagai simbol percampuran budaya Eropa, Tionghoa, dan Nusantara kian menyebar, khususnya ke wilayah barat Pulau Jawa. Hingga akhirnya menjadi kuliner khas di kawasan Bogor dan sekitarnya.

Dalam perkembangannya, usaha kuliner taoge mi yang kebanyakan masih berasal etnis Tionghoa, tidak diteruskan oleh para generasi setelahnya yang tinggal di Indonesia.

Akan tetapi justru banyak dari asisten penjual taoge mi yang merupakan warga pribumi, mencoba meneruskan usaha kuliner dengan resep yang ditambahkan dengan sentuhan lokal yang lebih khas, yakni oncom yang dicampurkan dalam saus tauco.

Penjual toge goreng tengah melayani pembeli. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Penjual toge goreng tengah melayani pembeli. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Penggunaan tauco dan oncom ini juga untuk menghilangkan rasa spaghetti Italia yang umumnya menggunakan tomat untuk rasa saus yang khas. Jadi, masakan taoge mi---yang kemudian menjadi toge goreng---dibuat dengan menghilangkan bayang-bayang cita rasa spaghetti sebagai kuliner asalnya.

Nah, pertanyaannya, mengapa kuliner ini disebut toge goreng? Padahal dalam pengolahannya tak satupun melibatkan aktivitas menggoreng.

Sejumlah sumber yang pernah saya baca menjelaskan, istilah goreng di sini mengacu pada alat masak untuk merebus taoge. Di sini, penjual toge goreng alih-alih menggunakan panci untuk merebus, namun memakai alat masak yang cenderung ceper tapi terlihat bagaikan wajan yang tak cekung.

Dari alat masak yang digunakan itulah, 'cocoklogi' saya mengatakan masakan ini disebut toge goreng karena togenya terlihat seperti digoreng menggunakan wajan. Apalagi, proses mencampur taoge dengan mi kuning di dalam alat rebusan yang dipanaskan menggunakan bara dari kayu bakar itu, menggunakan spatula kayu dengan gerakan mirip menggoreng mi.

Jadilah itu menguatkan cocoklogi saya soal asal-usul nama toge goreng yang direbus bukan digoreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun