Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mobil, Sebuah Simbol Kesederhanaan, Kekayaan, hingga Kesombongan

6 Mei 2023   17:56 Diperbarui: 6 Mei 2023   18:16 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno dan mobil Toyota Innova, yang digunakan sebagai mobil dinasnya. (Sumber foto: Kompas.com) 

Pernah suatu ketika, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno datang ke kantor saya, untuk bertemu dengan pimpinan saya. Yang saya perhatikan, pria yang akrab disapa Sandi ini datang dengan menggunakan kendaraan yang bagi saya tak biasa untuk ukuran seorang menteri, yakni Toyota Innova Venturer.

Subyektifitas saya mengatakan, untuk ukuran seseorang dengan harta kekayaan---yang dilaporkan dalam LHKPN dan dirilis di laman KPK---senilai Rp10,09 triliun pada 2022, kendaraan Toyota Innova Venturer seharga kisaran Rp495 juta -- Rp525 juta itu tentu bisa dibilang kendaraan yang sederhana.

Ternyata tak hanya saat melakukan kunjungan ke kantor saya saja, Sandi menggunakan mobil Toyota Innova Venturer. Dalam beberapa warta, saya membaca menteri yang menggantikan Wishnutama di Kabinet Indonesia Maju itu juga lazim menggunakan kendaraan penerus Toyota Kijang itu dalam beberapa kegiatan kerjanya, tentu saja dengan nomor polisi RI-46 yang melekat pada jabatannya sebagai menparekraf.

Saat di kemudian hari Sandiaga kembali berkunjung ke kantor saya untuk bertemu bos saya, bukan lagi Innova Venturer yang digunakannya, tetapi Hyundai Ioniq 5. Tapi itu mungkin ia menggunakan kendaraan elektrik tersebut karena sudah ada anjuran penggunaan mobil listrik untuk kendaraan dinas di instansi pemerintahan.

Mengapa subyektifitas saya mengatakan kendaraan Toyota Innova Venturer dan juga Hyundai Ioniq menjadi sederhana bagi Sandiaga Uno yang notabene menempati urutan pertama pejabat negara terkaya di Indonesia berdasarkan LHKPN Tahun 2002 itu? Ya tentu karena saya, ataupun kita semua, biasanya melihat orang-orang yang berharta ratusan miliar bahkan triliunan, akan cenderung menggunakan mobil premium (baca: mewah), termasuk dalam aktivitas sehari-hari.

Mundur ke belakang, pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saya mengikuti kunjungan kerja seorang menteri yang menggunakan mobil Range Rover untuk menuju lokasi kunjungannya tersebut di Karawang, Jawa Barat.

Salah seorang rekan saya yang ikut bersama saya saat itu pun nyeletuk "Kalau menteri udah pake Range Rover, pasti dia orang kaya banget,". Maka dari itu, di kemudian hari ketika saya kembali melihat sosok menteri yang termasuk 'orang kaya banget' namun menggunakan mobil dengan harga di bawah Rp550 juta, maka saya mengatakan itu adalh sebuah anomali.

Bicara soal mobil dinas, sebenarnya menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju sudah mendapat jatah mobil dinas merek Toyota Crown 2.5 HV G-Executive, seharga Rp1,5 miliar. Namun sejak lama memang ada beberapa menteri yang alih-alih menggunakan mobil dinas, namun lebih memilih menggunakan mobil pribadinya sebagai kendaraan menuju dan dari tempat tugasnya.

Selain Sandiaga Uno, saya dulu juga pernah melihat menteri perindustrian era Presiden SBY, yakni Fahmi Idris, kerap menggunakan Toyota Kijang Innova pribadinya sebagai kendaraan dinas. Setahu saya, memang tidak ada aturan khusus yang mewajibkan pejabat termasuk menteri untuk selalu menggunakan mobil jatah dari negara sebagai kendaraan dinasnya.

Nah, ketika Sandi menggunakan mobil Innova-nya sebagai kendaraan dinas sehari-harinya sebagai menteri, saya teringat ketika ia dilantik menjadi wakil gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2017 lalu. Saat itu ia pun menggunakan kendaraan Toyota Innova untuk datang ke lokasi pelantikan. Walaupun pada saat itu, ia menggunakan Innova milik sang gubernur Anies Baswedan karena mereka berdua semobi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun