Akhirnya, saya hanya bisa berharap kepengurusan PSSI yang baru akan berinisiatif, dan mampu menggulirkan kembali lanjutan Liga 2 dan Liga 3. Karena pada hakikatnya, kompetisi merupakan ajang aktualisasi dari nilai-nilai dalam olah raga itu sendri.
Saya yakin, para pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia sebetulnya sadar, bahwa kompetisi yang berjalan konsisten dan dikelola dengan baik, akan bermuara pada tim nasional yang siap bersaing dengan negara lain.
Dan saya pun menanggapi positif pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, yang akan mencari jalan keluar terbaik, atas keputusan PSSI yang secara sepihak menghentikan lanjutan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 2022/2023.
Hal itu diungkapkan Amali usai bertemau dengan 13 perwakilan klub peserta Liga 2 serta Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) pada Senin 16 Januari 2023.
Sekedar informasi, tercatat ada 3 pemain yang berkompetisi di Liga 2 yang juga merupakan anggota Timnas Indonesia U-20, yakni Muhammad Akrom (Persikab Bandung), Ahmad Rusadi (Persela Lamongan), serta Barnabas Sobor (PSPS Riau). Jika kompetisi Liga berlanjut, bukan tak mungkin ada lagi pemain yang menyusul mereka bertiga untuk bergabung di Timnas U-20.
Nah yang menarik, dalam sejumlah warta, salah satu Calon Ketua Umum (Caketum) PSSI Erick Thohir mengatakan akan membenahi sistem kompetisi sepak bola Indonesia, kelak jika ia terpilih. Pun demikian halnya dengan caketum PSSI lainnya, La Nyalla Mattalitti yang berrjnji tak akan ada lagi penghentian kompetisi jika ia kelak menjadi ketua umum PSSI.
Ya okelah, apapun itu, semoga PSSI mendapat pimpinan yang terbaik untuk menjalankan organisasi sekaligus turut menjadi bagian yang signifikan dalam penyelenggaraan kompetisi yang baik.
Karena kompetisi yang baik ini, merupakan salah satu permintaan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong. Menurutnya, jika liga berkembang, tentu timnas juga akan ikut berkembang.
Karena itu, kompetisi berjenjang serta berkualitas harus dijamin untuk dapat berlangsung di negara manapun, termasuk di Indonesia. Demi lahirnya tim nasional yang mampu bersaing di berbagai level.
Tak hanya penting bagi pembentukan timnas yang berkualitas, bergulirnya kompetisi juga akan menjadi sarana untuk pelaksanaan pertandingan yang sesuai dengan apa yang diamanatkan dalam transformasi sepak bola Indonesia, yakni memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai standar keamanan yang ditetapkan FIFA, seperti dinyatakan Presiden Joko Widodo usai bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Jakarta pada Oktober 2022 lalu.
Dan ini menjadi pekerjaan rumah utama dan pertama, untuk pengurus PSSI yang baru jika sudah resmi dilantik kelak.