Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan di Akhir Putaran Pertama Liga 1 2022/2023

25 Desember 2022   15:31 Diperbarui: 25 Desember 2022   20:15 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opini Azrul Ananda soal perwasitan di Liga 1. (Sumber foto: Tangkapan layar Happywednesday.id)

Terminologi transformasi ini memang terdengar seperti sebuah 'angin surga' usai Tragedi Kanjuruhan. Namun bagaimana pelaksanaannya di lapangan?

Sejak dibentuk pada 13 Oktober 2022 lalu, Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia belum memunculkan gebrakan-gebrakan yang menjadi pengejawantahan transformasi itu sendiri. Entah, mungkin karena tidak ada patokan atau batas waktu yang jelas dan tegas kapan tugas-tugas transformasi ini harus selesai.

Amat disayangkan jika Satgas ini masih belum menunjukkan progres kinerja yang signifikan, karena di dalamnya diisi unsur-unsur yang terkait dengan penyelenggaraan pertandingan sepak bola, yakni PSSI, FIFA, AFC, Kemenpora, Kemendagri, KemenPUPR, serta Kemenkes.

Dan dengan berakhirnya putaran pertama Liga 1, maka kerja satgas ini akan semakin berpacu dengan waktu, alias makin dekat dengan putaran kedua, yang dijadwalkan akan bergulir pada 14 Januari mendatang.

Jika memang amanat transformasi sepak bola Indonesia yang disepakati oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden FIFA Gianni Infantino adalah memastikan keselamatan pemain dan penonton, maka tentu Satgas harus mampu segera mengejawantahkan amanat itu.

Kecuali jika putaran kedua akan dijalankan tanpa penonton dengan alasan penyelenggara belum siap dengan kehadiran penonton, meski pertandingannya tetap sistem kandang tamdang.

Sistem Gelembung

Sebagai langkah darurat untuk melanjutkan putaran pertama Liga 1 yang hiatus sekira 2 bulan usai Tragedi Kanjuruhan, LIB melanjutkan kompetisi sisa putaran pertama dengan sistem bubble atau gelembung, alias terpusat di satu wilayah dan tanpa dihadiri penonton. Dalam hal ini, Jawa Tengah dan Yogyakarta ditunjuk menjadi lokasi penyelenggaraan dengan 4 stadion sebagai venue.

Menurut Direktur Utama LIB Ferry Paulus, kebijakan tanpa penonton tersebut dikeluarkan, agar LIB dan klub bisa memuluskan implementasi regulasi-regulasi baru pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Sementara Jawa Tengah dipilih, karena letak geografisnya yang di tengah Pulau Jawa dan memiliki infrastruktur memadai yang sudah diverifikasi oleh Kementerian PUPR.

Dalam pernyataannya pada awak media, Ferry Paulus pun menegaskan bahwa semua tim Liga 1 2022-2023 setuju dengan skema gelembung itu.

Jelang usainya putaran pertama, LIB mengisyaratkan bahwa sistem kandang-tandang berpotensi dilakukan pada putaran kedua. Namun yang perlu diperhatikan sekaligus dipertanyakan adalah, apakah pada putaran kedua nanti penonton sudah boleh hadir di stadion?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun