Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, matahari masih belum menampakkan sinarnya. Namun lambang aplikasi Whatsapp di layar HP Dini sudah menuliskan lingkaran kecil dengan angka 3 di bagian kanan. Itu artinya sudah 3 pesan masuk, yang mungkin belum sempat terbaca sejak malam.
Maklum, ini hari Minggu. Dan Dini pun agak sedikit malas bergerak alias mager usai menunaikan shalat Subuh pagi ini. Apalagi sehari sebelumnya ia menghadiri resepsi pernikahan sahabatnya semasa kuliah dahulu.
Sayang, kita gabut ke Bogor yuk.
Aku ingin makan toge goreng nih.
Aku penasaran sama makanan khas Bogor ini.
Itulah tiga pesan yang masuk pagi itu dari Fajar, sang pacar yang sudah setahun belakangan tahun menjalin kasih.
Fajar dan Dini berkenalan pertama kali saat mereka menempuh pendidikan yang sama di sebuah universitas di Surabaya. Mereka berasal dari dua kota yang berbeda di Jawa Timur.
Selepas menjadi sarjana, keduanya kembali ke kota asalnya masing-masing. Dan kemudian bertemu kembali ketika mereka sama-sama mengadu nasib di Jakarta. Saat itu, Fajar bersama tim dari kantornya yang bergerak di bidang konsultan keuangan, mengadakan kunjungan kerja ke kantor Dini yang sedang membutuhkan pendampingan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Pertemuan singkat itu pun berlanjut dengan saling bertukar nomor ponsel, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Dan karena berasal dari provinsi yang sama, mereka pun kerap pulang kampung bersama-sama ketika sedang cuti dari pekerjaannya, ataupun ketika Mudik Lebaran.
Oke. Kita ke Bogor sekalian liat rumah kita nanti ya, sayangÂ
Balas Dini di Whatsapp