Memang belum ada pernyataan resmi dari manajemen klub maupun Allegri sendiri soal posisinya. Namun yang jelas para fans Juventus kembali diuji kesabarannya dalam mendukung tim kesayangannya itu, dengan Allegri masih bertahan di posisi pelatih kepala.
Sekedar informasi, manajemen Si Nyonya Tua sedang dalam posisi 'Maju Kena Mundur Kena' soal pemberhentian pelatih kelahiran Livorno, 11 Agustus 1967 itu.
Hal ini diwakilkan pernyataan pendek CEO Juventus, Maurizio Arrivabene, pada 14 September 2022 lalu. Saat itu Arrivabene didatangi suporter yang meneriakkan "Allegri out". Sang CEO hanya menjawab dengan singkat "Terus, kamu yang mau bayar gaji pelatih berikutnya?" sambil berlalu tersenyum seperti dilansir Calciomercato..
Meski hanya kelakar, nampaknya kata-kata itu menjadi gambaran posisi sulit Juventus saat ini. Jika saat ini Juventus melakukan "PTDH" kepada Allegri, maka kompensasinya mencapai 52 juta Euro.
Nah, Allegri sudah kadung dikontrak hingga 2025, dan mengantongi pendapatan kotor sekitar 13 juta Euro per musim. Jadi, silakan dikalkulasi saja berapa biaya yang harus ditanggung oleh manajemen Juventus jika memberhentikan Allegri sekarang.
Apalagi, Bianconeri dilaporkan mengalami kerugian 132 juta euro hanya dalam 6 bulan pertama 2022, dan 250 juta euro sepanjang 2021-2022.
Kalau kata Yusuf Mansyur: Duitnya dari mana.....??
Dan seperti dicandakan Arrivabene tadi, tentu juga harus dipikirkan pula, gaji untuk pengganti Allegri kelak.
Jika menyebut nama Thomas Tuchel atau Zinedine Zidane, tentu biaya tak sedikit harus dikeluarkan.
Tuchel atau Zinedine Zidane tentu memiliki standar pembayaran tinggi di Eropa.
Totalsportek melansir Tuchel mengantongi gaji pokok sekira 11,5 juta euro per musim di Chelsea, lebih tinggi dari upah bersih Allegri (7,5 juta).