Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PR Luis Milla Usai Persib Kalah dari PSM

30 Agustus 2022   19:06 Diperbarui: 30 Agustus 2022   19:09 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Persib Bandung Luis Milla (sumber: Kompas.com)

Persib Bandung baru saja mengalami kekalahan terbesar musim ini, melawan salah satu rival abadinya PSM Makasar, dengan skor  5 -- 1. Ini menjadi kekalahan kedua berturut-turut, usai sebelumnya dikalahkan Bali United 2-3 di kandang mereka sendiri Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Kekalahan ini pun menjadi back to back usai tim berjuluk Maung Bandung ini resmi mendapatkan pelatih baru pengganti Robert Rene Alberts yang mengundurkan diri, yakni Luis Milla Aspas. Sayangnya, hingga pertandingan melawan PSM Makassar, Milla belum bisa duduk di bench Persib karena alasan kesehatan.

Setelah mencermati hasil kekalahan Maung Bandung dari tim Juku Eja tadi malam, sejumlah pekerjaan rumah telah menanti Luis Milla untuk menakhodai Persib mengarungi kompetisi BRI Liga 1.

Pekerjaan rumah pertama adalah regenerasi pemain. Kita lihat dalam starting line up Persib melawan PSM, ada dua anggota skuad Persib saat menjuarai ISL 2014 yang dimainkan sejak menit awal, yakni I Made Wirawan dan Ahmad Jufriyanto.

Alih-alih menjadi tembok kokoh di pertahanan, mereka berdua malah jadi salah satu titik lemah di skuad yang tampil. Jufriyanto malah turut 'andil' dalam terciptanya gol ke-2 dan ke-3 PSM. Made tahun ini ini telah berusia 41 tahun dan Jupe---sapaan akrab Jufriyanto---35 tahun, alias sudah lewat masa emas bagi umumnya pesepakbola.

Dengan pertimbangan tersebut, Milla tentu harus mempertimbangkan kembali jika ingin memainkan mereka. Namun bukan berarti harus tersingkir dari tim, dua anggota skuad juara liga 2014 masih dibutuhkan pengalamannya sebagai motivasi untuk para junior mereka yang kini menghuni skuad Persib seperti Bayu Fiqri, Kakang Rudiyanto, Robi Darwis, dan lain lain.

Pekerjaan rumah berikutnya adalah mem-plot salah satu pemain untuk menjadi playmaker. Ingat, Milla adalah penganut formasi 4-3-3 yang beraliran ofensif dengan operan-operan pendek. Ini pernah dierapkan saat membesut Timnas Indonesia.

Dan jika melihat komposisi pemain yang ada saat ini, Mark Klok menjadi pemain yang paling potensial untuk diplot sebagai playmaker, dan sebaiknya tidak digeser-geser posisinya seperti dalam 7 pekan ini. Ketika Klok menjadi playmaker, kehadiran Robi Darwis pun bisa dimaksimalkan sebagai gelandang bertahan.

Nah dengan adanya David da Silva sebagai target man, tentu akan klop dengan formasi 4-3-3 yang kerap digunakan oleh Luis Milla. Formasi ini pun bisa menggunakan opsi 4-2-3-1 jika ingin tetap menggunakan DDS sebagai juru gedor utama.

Pekerjaan rumah yang ketiga tentu saja memaksimalkan daya gedor tim Maung Bandung. Di musim ini serangan Persib seolah hanya terpaku pada aliran bola ke David da Silva. Hal ini pun sudah dibaca dan diantisipasi oleh PSM dengan mematikan pergerakan penyerang asal Brasil itu, ditambah dengan permainan bola-bola pendek dan cepat. Hasilnya, mereka mampu menyarangkan lima gol ke jala I Made Wirawan.

Sebagai alumni akademi La Masia, Milla terlihat kerap mengadopsi tiki taka a la Barcelona di setiap tim yang diasuhnya.

Salah satu ciri strategi tiki taka yakni permainan cepat dan menguasai bola selama mungkin (persis seperti yang dilakukan PSM saat membungkam Persib). Selain itu, kedua full back diwajibkan mampu untuk naik menyerang, dan langsung turun saat bertahan.

Pekerjaan rumah berikutnya yakni pada posisi penjaga gawang. Masalah ini tentu harus dapat dipecahkan oleh Luis Milla selaku pelatih kepala, bersama dengan Luizinho Passos sebagai pelatih kiper.

Di musim kompetisi lalu, Persib banyak bergantung pada Teja Paku Alam agar tidak kalah meski permain tim kurang memuaskan. Semoga setelah sembuh dari cederanya saat ini, Teja bisa kembali mempersembahkan penampilan terbaik bagi Persib. Tinggal bagaimana kiper pelapisnya yakni Fitrul Dwi Rustapa dan Reky Rahayu lebih diasah lagi agar bisa diandalkan sewaktu-waktu.

Dan, pekerjaan rumah terberat yang harus mampu dihadapi Luis Milla dengan tenang, tak lain dan tak bukan adalah tekanan dari Bobotoh.

Kita tahu, posisi pelatih Persib adalah kursi pelatih "terpanas" diantara klub-klub lainnya di Indonesia. Rentetan hasil buruk atau racikan buruk akan berhadapan dengan hujatan Bobotoh, baik di dunia maya maupun dunia nyata.

Gelombang protes itu bahkan sudah menerpa Milla usai hasil minor di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, kemarin. Media sosial Persib dan pelatih kelahiran 12 Maret 1966 ini pun langsung diserbu oleh Bobotoh dengan sejumlah kritikan. Namun tak sedikit pula yang memberi komentar positif untuk Luis Milla agar bisa secepatnya membenahi kekurangan di tim Maung Bandung.

Kompetisi musim ini masih lama jangka waktunya. Masa untuk pembenahan kerangka tim masih banyak. Di mata Bobotoh, Persib Bandung masih punya kesempatan untuk berbenah diri. Segala kemungkinan masih bisa terjadi.

Semoga Luis Milla bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan maksimal, demi hasil akhir yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun