Saudaraku, Â ingatlah sebuah sabda nabi yang sangat terkenal " Sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari AL-Qur'an dan mengajarkannya."(HR Bukhori). Rasanya hadits cukup bagi kita untuk bersungguh-sungguh mendekatkan diri kita kepada Al-Qur'an. Menanamkan suatu semangat bahwa menjadi yang terbaik bagi umat ini adalah saat kita dengan ketulusan mempelajari AL-Qur'an kemudian mengajarkannya. Â
Kalau kita membaca kisah kehidupan ulama salaf yang mulia, kita akan melihat bahwa mereka adalah pribadi yang senantiasa dipimpin oleh Al-Qur'an. Jika seorang ulama berkunjung ke ulama yang lain maka akan menceritakan kebiasaan di kalangan ulama saat di rumah tidak pernah lepas dari kitab sucinya.
Ada sebuah hadits yang menggambarkan kuatnya semangat seorang sahabat dalam mengkhatamkan membaca Al-Qur'an, sehingga memintanya untuk tidak terlalu cepat mengkhatamkannya, karena semangatnya yang besar dalam  membaca Al-Qur'an sehingga berkata kepada nabi jika dirinya sanggup mengkhatamkan AL-Qur'an kurang dari 3 hari. Kemudian Nabi  bersabda " Orang yang menamatkan Al-Qur'an kurang dalam waktu kurang dari tiga, tidak akan dapat memahami bacaanya dengan baik." (HR Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dalam hadits yang lain Nabi SAW bersabda kepada Abdullah bin Amr  yang begitu bersemangat membaca Al-Qur'an " Tamatkanlah saja seminggu sekali, jangan kurang dari itu. Sesungguhnya istrimu mempunyai hak atasmu. Tamu kamu mempunyai hak atasmu. Tubuhmu mempunyai hak atasmu. "(HR Bukhori dan Muslim). Wajarlah kemudian sejarah mencatat kecintaan mereka dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Dampaknya luar biasanya sekali, mereka menjadi generasi yang mampu membawa Islam ke puncak peradaban tertinggi mengusur peradaban Romawi dan Persia.
Marilah kita mencoba mendekatkan diri kita dengan All-Qur'an, setelah kita tenggelam diri dan jiwa kita dalam samudra ilmu yang tersimpan dalam setiap ayat --ayat suci. Langkah pertama : Mulai membaca dari sekarang
Langkah yang paling awal saat kita ingin dekat dengan Al-Qur'an adalah membacanya, membiasakan lesan kita melafalkan ayat demi ayat, membiasakan membaca dengan tartil secara baik dan benar. Tidak semua kita memang mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam melafalkan lafal bahasa Arab dengan fasih, mungkin kita tidak termasuk qori' yang dimuliakan dengan suara yang merdu, tetapi kita berharap agar Allah memuliakan kita dengan kecintaan terhadap Al-Qur'an.
Jika pembaca termasuk orang yang dimuliakan Allah dengan suara yang merdu, bersyukurlah terhadap karunia itu, salah satu caranya adalah memperbanyak membaca ayat-ayat suci. Membiasakan diri menghiasi keindahan bacaan dengan keihlasan.
Nabi SAW telah memahami tidak semua umatnya mempunyai tingkat  kemahiran yang sama dalam membaca Al-Qur'an, bagi mereka yang membaca dengan tidak lancer, mungkin suaranya berat, pelafalan makrojnya kurang sumpurna padahal sudah melafalkannya dengan sungguh-sungguh, sudah berlatih dengan keras tetapi cara membacanya belum juga lancer, Allah akan memberinya pahala dua kali, pahala membaca dan kesungguhannya berusaha. Ingatlah saudarku, Allah tidak mungkin lupa menghitung pahala hambanya.
Saudaraku dalam iman dan islam, marilah kita renungkan hadits di atas bagaimana hubungan antara Al-Qur'an dan pembacanya, ayat-ayat menjadikan kita harum di mata Allah dan di hadapan masarakat. Bagaimana cara membiasakan membaca Al-Qur'an?? Langkah sederhana buatlah jadwal kapan kita membaca Al-Qur'an, buatlah jadwal kegiatan harian, tuliskan waktu membaca Al-Qur'an. Mungkin setelah sholat shubuh selama 1 jam. 30 menit sebelum sholat Maghrib dan 30 menit sesudahnya.
Jika apa yang kita agendakan seperti di atas bisa dijalankan dengan baik, kita bisa istiqomah menjalankannya, langkah selanjutnya kita pasang target sehari membaca minimal satu juz, dalam satu bulan kita khatam sekali. Mungkin sebagian kita berkata " Saya sibuk, pekerjaan menumpuk, urusan rumah tangga tidak juga terselesaikan." Sebagian kita memang merasa tidak mempunyai waktu untuk membaca Al-Qur'an tetapi mempunyai waktu lebih dari 2 jam sehari melihat TV, mendengarkan musik, menghabiskan malam yang penuh barokah dengan melihat siaran langsung sepak bola. Tetapi sebagian dari kita merasa tidak mempunyai waktu melihat infotinment di TV, tidak mempunyai waktu membicarakan aib orang lain, tetapi merasa mempunyai waktu yang luang untuk membaca Al-Qur'an.
Janganlah kita terpengaruh ucapkan, buat apa membaca Al-Qur'an jika kita tidak faham artinya?? Tidak ada manfaatnya sama sekali !! Berhati-hatilah dengan ucapan seperti, ucapkan yang bisa membuat kita menjauhkan saudara kita seiman dengan kitab sucinya. Banyak orang yang membaca Al-Qur'an merasakan getar keimanan yang kuat, walau dia tidak memahami artinya. Getar keimanan yang tersimpan dalam hatinya akan berkembang menjadi cahaya terang yang membimbingnya dalam kehidupan.
Tetapi tidak sedikit orang yang membaca Al-Qur'an dengan mengerti artinya namun tidak merasakan getar apapun, apa yang dibacanya sekedar pengetahuan saja menjadi sekedar wacana saja, digunakan berdebat atau bahkan lebih buruk lagi digunakan untuk membenarkan pendapatnya sendiri, membenarkan fanatisme kelompoknya, menyerang saudara muslim yang lain, hanya karena perbedaan kelompok dan golongan.