Jika aku beribadah karena mengharapkan neraka, masukkan aku ke dalamnya. Jika aku beribadah karena mencintaimu, maka aku selalu merindukan cintamu".Â
Ungkapan ini sangat terkenal dan dikutip pada mimbar-mimbar dakwah dengan berbagai variasi terjemahannya. Ada ungkapan yang ekstrim tentang ikhlas " Barangsiapa yang beribadah karena mengharapkan surga, maka ia telah musyrik. Barangsiapa yang beribadahl karena takut neraka, maka ia telah musrik. Barangsiapa yang beribadah karena mencintai Allah, maka dia termasuk orang yang ikhlas"
Memang ikhlas hanya bisa dicapai jika dengan mencintai Allah, tetapi tidak ada larangan berdoa mengharapkan surga atau mengharap agar tidak dimasukkan ke neraka, karena doa meminta surga dan menjauhkan siksa neraka banyak diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW. Â Ibadah akan lebih indah jika didasari cinta kepada Allah dan rasulNya.
Sebagaimana Allah menjelaskan dalam Ali Imron 31 :
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat di atas yang disampaikan adalah pertanyaan Allah kepada orang yang beriman apakah  mencintai Allah atau tidak ?? jika mencintai Allah maka harus mengikuti Nabi Muhammad SAW.  Dengan hamba mencintai Allah,  maka Allah akan mencintai hamba tersebut dan mengampuni dosa-dosanya. Pertanyaan ayat diatas bukan "Jika kamu benar-benar beriman kepada Allah", tetapi "mencintai".  Cinta sebagai ekspresi dari keimanan.
Orang yang beriman memang mempunyai ciri orang yang sangat besar cintanya kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman  dalam Al-Baqoroh 165
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.
Cinta yang besar melandasi keihlasan seorang hamba, karena cinta yang besar akan menjadikan amal terasa ringan. Kebaikan akan mudah dikerjakan tanpa ada rasa berat, semuanya itu dikarenakan cinta yang begitu mendalam kepada Allah sehingga mengalahkan cinta-cintanya kepada selain Allah.Â
Jadi saudaraku, kesimpulan dari ikhlas adalah seseorang beriman kepada Allah dalam suka maupun gembira, dalam keadaan Allah mengabulkan doanya atau tidak mengabulkannya. Yang ada hanya amal karena cinta kepada Allah semata, inilah puncak ikhlas. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk menempuh jalan-jalan yang sulit untuk mencapainya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI