Mohon tunggu...
Cak Dan
Cak Dan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Propaganda Terselubung di Transformers 3

18 Agustus 2011   02:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="549" caption="Bumblebee yang nyaris dibunuh di Transformers 3"][/caption] SPOILER ALERT! Transformers : Dark Side of the Moon (DOTM) tidak hanya kehilangan unsur fun seperti di film pertamanya, keseriusan tema yang diusung ternyata juga menyelipkan tema terselubung: “propaganda” pembenaran terhadap aksi yang dilakukan oleh negara Paman Sam. Hehehe. Diceritakan bahwa setelah film kedua berakhir, Autobots dibawah komando Optimus Prime menjadi agen Amerika dengan melakukan berbagai misi rahasia. Misi yang melibatkan kepentingan negara tersebut tentunya. Seperti ketika Autobots mengecoh dan membombardir tentara di Timur Tengah untuk menemukan reaktor nuklir tersembunyi. Toh begitu, mereka pun masih juga ditipu. Bahwa ternyata pemerintah negara Paman Sam menyembunyikan keberadaan Arc, yakni bahtera luar angkasa milik Sentinel Prime yang “nyusruk” di bulan. Bahtera ini berisi ratusan “pilar” yang dapat digunakan sebagai alat teleportasi masif. Karena khawatir teknologi tersebut jatuh ke tangan Megatron, Optimus membawa pilar-pilar itu beserta Sentinel Prime kembali ke bumi. Sentinel Prime adalah mentor Optimus, sama-sama dari klan pemimpin. Ceritanya, dalam pertempuran dahsyat antara Dementor, ups, Decepticons melawan Autobots dulu kala, Sentinel pergi membawa ratusan “pilar” melalui bahtera raksasa itu. Harapannya suatu hari nanti Sentinel akan bangkit lagi, menciptakan teleportasi untuk membawa planet Cybertron ke tempat tinggal baru, serta membangkitkan kembali kedigjayaan ras organisme robotik. Ternyata, setelah di-summon kembali oleh Optimus, Sentinel justru berpindah haluan dengan bersekongkol bersama Decepticons. Termasuk menghancurkan Ironhide, jagoan andalan Autobots. Ada apa? Rupanya, ia menolak tunduk kepada manusia, terutama negara Paman Sam. “For Cyberton! For our home! What war destroyed, we can rebuild – but only if we join with the Decepticons!” kata Sentinel kepada Optimus. “On Cybertron we were gods, and here they call us machines! Let the humans serve us, or perish!” Tapi, tentu saja, hal ini berusaha dihentikan oleh Optimus. Dalam pertempuran terakhir, bahkan Optimus menjadi beserk. Ketika Megatron menawarkan gencatan senjata, ia justru memenggal kepala Megatron dengan kampaknya. Duel antara Optimus dan Sentinel pun akhirnya dimenangkan oleh Optimus. Dalam kondisi yang sudah tidak berdaya itu, Sentinel mengucapkan kata-kata terakhirnya : ”Optimus… all I ever wanted was the survival of our race… You must see… why I had to betray you…”. Balasan dari kalimat itu adalah blam! sebuah tembakan dari pistol Optimus yang meledakkan kepala Sentinel, mentornya sendiri. Setelah itu Optimus berdiri dengan gagahnya, dengan latar belakang bendera Amerika. Adegan terakhir ini membuat saya sedikit bergidik. Rasanya seperti melihat Luke Skywalker memenggal kepala Yoda. Penggambaran benar-salah Michael Bay jadi sangat vulgar. Optimus Prime dan Autobots adalah good guys. Tidak perlu dipertanyakan lagi. Yang melawan mereka, maka akan menjadi bad guys. Dan Autobots akan melakukan apapun yang dibutuhkan kepada para penghianat atau yang tidak setuju dengan mereka, atas nama “kebebasan” seperti yang diucapkan Optimus. Saya jadi memandang Autobots di film ketiga ini lebih Decepticons dari Decepticons itu sendiri.

:D
:D
Kembali ke fun, karakter Megan Fox yang kini digantikan oleh Rosie Huntington-Whiteley ternyata tidak banyak membantu. Memang, model Victoria Cecrets ini sangat cantik dan seksi, tapi tidak punya aura bitchy ala si Megan. Aktingnya juga terbilang so-so. Malah ada adegan yang menurut saya cangguh dan aneh. Yakni ketika dia menemui Megatron, mengejek egonya karena harus takluk dengan Sentinel seraya berkata “you’ll be nothing but Sentinel’s bitch!”. Padahal, dia belum pernah bertemu si pemimpin Decepticons sebelumnya. Masih cukup banyak alur canggung lainnya yang jika diceritakan satu persatu bisa panjang. Well, namun, terlepas dari itu, Michael Bay–yang juga sutradara fave saya– mampu mendeliver film hollywood popcorn yang sangat seru. Adegan-adegannya banyak, rumit, terus-menerus action dan CGI, dalam film yang sangat panjang, hingga 2,5 jam. Harus diakui, mungkin tidak ada lagi yang bisa mendeliver Transformers sebaik Bay.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun