Aku kini sudah
Jelang remaja,
Butuh perhatian
Dan juga teman.
Untuk berbagi cerita,
Bisa berkeluh kesah.
Tapi kalian tiada
Pernah dirumah.
Kalian tak tahu
Kalau aku kesepian,
Dalam rumah mewah
Penuh perabotan.
Aku butuh teman,
Tuk sekedar cerita
Pelbagai pengalaman.
Akhirnya...
Ada teman senasib,
Menawari obat
Tuk hilangkan rasa
Kesepianku,
Kebosananku,
Kejenuhanku.
Kalian hanya lihat,
Aku selalu tersenyum,
Ketika pulang malam
Sehabis bekerja,
Sekedar jenguk
Di kamarku.
Disaat lulus sekolah,
Teman-teman bahagia
Bersama keluarga.
Mereka bergembira
Dan tertawa bersama.
Akan tetapi,
Kalian menangis sedih.
Memegang selimutku dalam ranjang putih,
Di rumah sakit yang sunyi.
Kalian berteriak
Begitu histeris,
Menyalahkan siapa
Pun untuk menggubris.
Aku... Sekarat,
Bersama nadi
Yang teriris.
Akibat kiriman narkoba,
Yang telat aku terima.
Kalian kaget
Sungguh luar biasa.
Tak menyangka aku
Jadi pecandu narkoba.
Kalian pun tak
Pernah bertanya,
Ku minta uang
berapa saja,
Kalian berikan
Semuanya.
Dalam bayang gelap,
Ku hanya dengar
Raungan.
Geletar tubuhku
Sudah tak tertahan.