Dia bekerja
Begitu larut,
menguap
Dan mengantuk.
Lampu kantor
Berpendar,
Sang rembulan
Kan beredar.
Matikan
Lampu kantor,
Digerbang satpam
Kunci pun di setor.
Malam sepi
Ia menunggu,
Di halte kumuh
Tak berlampu.
Berhenti bus
Yang dinanti,
Begitu sesak
Paksa berdiri.
Ia pegang tiang,
Mata memejam.
Tubuh rasa letih,
Terhimpit ringkih.
Bus berjalan
Terseok pelan,
Padat muatan
Kelebihan beban.
Hari jelang
Larut malam,
Bus berhenti
Tiba di tujuan.
Dengan rasa letih,
Lanjut berjalan.
Menyusuri gang
Rumah kontrakan.
Pintu berderit,
Agar tak terusik.
Lewati kamar
Nuju meja makan.
Ambil sendok
Piring berbunyi,
Buka bungkusan
Makan perlahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!