Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Nestapa

7 Januari 2023   00:42 Diperbarui: 7 Januari 2023   00:43 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopiku pahit,
Terminum sedikit.
Mencecap rasa,
Teringat penggoda.

Kopiku manis,
Terminum habis.
Saran tak digubris,
Kecewa teriris.

Kutuang secangkir,
Bayangan terukir.
Coba membuka tabir,
Terucap manis dibibir.

Senja mulai merona,
Keresahan bergelora.
Terbayang peristiwa,
Sesal jadi membahana.

Lembayung mulai redup,
Jalan pun jadi tertutup.
Rintih terdengar sayup,
Batin luka tak terkatup.

Perlahan angin mendesir,
Seolah ingin membuka tabir.
Temaram mulai merayap,
Misteri silam tak terungkap.

Kureguk kopi pahit,
Mengurangi rasa sakit.
Duka lara seolah bersuit,
Nestapa jadi terungkit.

Kopiku tersisa ampas,
Emosi mulai terhempas.
Menenang diri dalam kebisuan,
Memejam mata di peraduan.

Bekasi, 26/12/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun