Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tarung Semangat Goweser Tua

27 Oktober 2022   11:34 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:39 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam usia nan tak lagi muda,
Coba ikut acara gowes tak sengaja.
Awal mula hanya sebagai penggembira,
Ternyata ia jadi pengakhir finish yang tersisa.


1.400 km bukan jarak yang mudah,
Bermodal sepeda tua teman setia.
Mengayuh konsisten dan perlahan,
Sebagai strategi yang dia jalankan.


Awalnya banyak pendaftar pesepeda,
Mulai dari keluarga hingga kelas penjelajah.
Lantaran memakan waktu lama dan monoton,
Mereka terpaksa mundur cuma jadi penonton.


Jakarta-lombok jarak yang cukup gila ,
Hanya semangat baja yang bisa taklukkannya.
Walau umur sudah beranjak ujur,
Semangatnya itu tak bisa diukur.


Ratusan kilometer jalan pun disikat,
Dengan jeda istirahat yang cukup singkat.
Bersyukur teman persaudaraan cukup erat,
Di tiap etape selalu disambut dengan hangat.


Jalan menanjak  speed pun melamban,
Jalan menurun meluncur dengan perlahan.
Keletihan menyerang dan rasa bosan,
Terhapus oleh pemandangan indah di jalan.


64 tahun usia yang tak lagi muda,
Kekuatanmu pun tak lagi perkasa.
Hanya berbekal semangat yang dipacu,
Temani peserta anak muda yang menggebu.


Saat telah lewat pertengahan jalan,
Tangan terasa sakit bukan kepalang.
Hampir saja dia ingin lempar handuk,
Namun semangatnya selalu jadi penggebuk.


Ketika hujan badai menyerang,
Jalan licin dan berhimpit dengan jurang.
Walau badan kecil sudah menggigil,
Semangat pacu mu tetap memanggil.


Kejenuhan di jalan mulai menerjang,
Pikiran pun mulai menerawang.
Seolah tersadar apa yang dilakukan,
Sebenarnya apa yang diperjuangkan?


Teman pengiring mulai bertumbangan,
Daya tahan tubuh pun tak bisa melawan.
Rasanya ingin segera mengakhiri,
Namun janji diri tak bisa diingkari.


Saat melewati sisa etape finish,
Kekuatan tubuh pun mulai menipis.
Namun sambutan teman dengan sorakan hangat,
Semangat kembali terpacu menggeliat.


Ini bukan puisi, sajak atau prosa,
Hanya coba menata kata dengan indah.
Saya sajikan buat temanku perkasa,
Mampu taklukan diri dan bersemangat baja


Kisah perjalanan jadi pengalaman,
Apa pun tantangan akan menjadi ringan.
Bila jiwa semangat selalu terpacu,
Dengan kesetia- kawanan yang berpadu.

#Jakarta-Lombok Jarak Bersepeda Cukup Gila
# Titian Gunung 3 Pulau (TG3P) STAPALA

Teruntuk Bang Amoen Jogaswara,
Founder dan Senior STAPALA
Bekasi, 24/10/22, @Cakbro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun