Saat keriangan menjelang,
Usai wasit meniup peluit panjang.
Pertandingan derbi sepakbola,
Justru kini menjadi bencana.
Lawan seteru memang mengharukan,
Para supporter mendukung para jagoan.
Saat bertandingan berjalan dengan aman,
Tak disangka usai peluit akhir jadi berantakan.
Kekalahan memang pahit dirasakan,
Persiapan kemenangan pun jadi hilang.
Suporter akhirnya timbul kekecewaan,
Namun mengapa harus terjadi kehebohan.
Entah salah siapa yang jadi penyebabnya,
Antisipasi pihak keamanan jadi tiada guna.
Turunnya penonton ke arena pertandingan,
Sulitnya untuk menghalau jaga keamanan.
Gas airmata sebagai cara penghalaunya,
Melihat antar supporter buat keributan.
Tapi justru menjadi sumber kekacauan,
Saat keluar dari stadion  terjadi kepanikan.
Kekecewaan supporter pun terjadi diluar sana,
Karena menghadang mobil pemain saat pulang.
Ada juga penonton yang merusak kendaraan,
Keributan dan kekacauan banyak makan korban.
Olahraga sepakbola sebenarnya hiburan,
Bagi masyarakat sebagai penghalau keletihan.
Sportivitas seharusnya perlu dijaga,
Kalah dan menang pertandingan itu biasa.
Fanatik berlebihan sepatutnya menjadi bangga,
Namun kekalahan sang idola bisa menjadi kecewa.
Sayangnya kita kurang menjaga perilaku dan etika,
Saling cemooh dan hina bisa mencetus bencana.
Stadion Kanjuruhan Malang menjadi saksi perisitwa,
Peristiwa tragis dan menjadi bencana tak terduga.
Banyak korban dari pihak lawan dan kawan,
Menjadi catatan buruk dalam persepakbolaan.
@CakbroBersedih, StadionKanjuruhan, 01/10/22.
#TragediPeristiwaSepakbolaIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H