Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masa Nan Tak Kembali

27 September 2022   06:44 Diperbarui: 27 September 2022   06:57 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku merenenung bertafakur,
Sisa jalanku mulai terukur.
Bahwa usia tak bisa mundur,
Berharap ingin kembali diatur.

Kumendesah dalam helaan nafas,
Apa karyaku sudah dianggap puas.
Dalam asa belum dianggap pantas,
Banyak angan yang belum digagas.

Ku berjalan dalam kesendirian,
Untuk melihat tapak perjalanan.
Tak terbayang sudah banyak pahatan,
Walau belum dianggap kebanggaan.


Ku melihat pantai dari lautan,
Sebentar lagi tercapai pelabuhan.
Mungkinkah ini pelabuhan terakhir,
Tuk tanggalkan masa yang belum diukir.

Hidupku tak mungkin akan abadi,
Sekalipun minum obat berkali-kali.
Ada suatu masa yang tak bisa diganti,
Ada suatu peran yang harus diganti.

Ghirah dan gairah sebagai pengembara,
Sudah waktunya terhenti untuk tetirah.
Perbaiki taring dan jaring yang semrawut,
Mungkin untuk pengganti di masa berikut.


Ku menyandar bukan berpasrah diri,
Hanya mengenang karya tuk dinikmati.
Di sisa waktu yang tak bisa diulur lagi,
Rampungkan alat untuk berbenah diri.


Jika harimau akan tinggalkan belang,
Ku akan tinggalkan karya saat berpulang.
Walau tak seharum bagi semua orang,
Juga tak cukup dianggap bekal amalan.

Di sisa umur menjelang menuju akhir,
Ku hanya bersyukur dan berserah diri.
Kiranya Tuhan selalu memberkati,
Agar beroleh amalan cukup saat aku kembali.


@Cakbro, Syukuri Umur
Bekasi dini hari, 270922

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun