Dinda,
Makasih telah menemani.
Dalam iring hidup ini,
Hingga usia menuju bestari.
Dinda,
Maaf tidak ada
Pesta ditemui.
Kita tak perlu sensasi,
Tapi cukup disyukuri.
Gelombang kehidupan,
Sudah banyak kita rasakan.
Tidak ada yang tahu,
Banyak kisah pilu.
 Namun kita tak perlu mengeluh,
Cukup disimpan dalam kalbu.
Kau selalu beri kepercayaan,
Saat aku dalam rantauan,
Walau banyak biduk godaan,
Dapat kembali tanpa gangguan.
Gaya dan sikap memang berbeda,
Namun komitmen kita sama.
Bersama dalam bahtera,
Bersatu dalam ikatan cinta.
Kini aku sudah kembali,
Untuk selalu menemani.
Tapi takdir tak bisa dihindari,
Justru anak kita yang pergi.
Anak-anak kita sudah mandiri,
Punya kehidupan sendiri.
Tinggal kita berdua di rumah ini.
Memantau mereka dengan doa setiap hari.
Kita pun sudah punya cucu,
Yang pertama dan sungguh lucu.
Walau mereka jauh dalam jangkauan,
Komunikasi tetap ada dalam jalinan.
Terima kasih dinda kasihku,
Mari kita bersujud dan berdoa selalu.
Kiranya Allah selalu bersama kita,
Dalam bimbingan-Nya sepanjang masa.
Walau biduk kita sudah menua,
Layar terkoyak tambalan pula.
Semoga bahtera tidak menggempita,
Hingga kita bisa bersama kembali kepada-Nya.
Bekasi, 11 September 2022.
#MensyukuriTanpaSensasi
#BerdoaDalamBimbingan-Nya
#BerpaduDalamSukaDanDuka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H