Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Investasi $1 di bidang Olahraga Menghemat $4 Dana Kesehatan

2 September 2022   15:13 Diperbarui: 2 September 2022   15:21 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pembuka

Saat Rapat Kerja antara Kemenpora dengan Komisi X-DPR tgl 1 september 2022, adagium tersebut justru terjadi sebaliknya. Semua para anggota DPR terhenyak saat Menpora Prof. Zainudin Amali memaparkan anggaran tentative Kemenpora TA 2023 hasil persetujuan dengan Kementerian Keuangan, ternyata beberapa usulan anggaran untuk program kegiatan penting tidak disetujui.

Usai wabah Covid-19 yag melanda negeri kita telah berlalu, begitu antusias masyarakat dengan kebebasan untuk kembali beraktifitas dan berkreasi, terutama di bidang olahraga sebagai faktor pendukung agar badan sehat dan antibodi meningkat. Oleh karena itu, Kemenpora bersama KONI dan masyarakat menampilkan ragam kegiatan event olahraga dan telah banyak para atlit telah sukses mengukir prestasi di berbagai event kejuaraan baik dalam dan luar negeri.

Para anggota Komisi X-DPR sebagai wakil rakyat pun mendukung rencana Menpora dalam ancangan anggaran. Bahkan harapan mereka agar anggaran Kemenpora ditingkatkan menjadi 2 digit, termasuk status level kementerian semula cluster 3 menjadi cluster 2 karena peran dan tanggungjawab begitu besar setelah melihat kesuksesan prestasi yang telah diraih dan pentingnya melakukan pembinaan dan tata kelola keolahragaan di seluruh daerah.

Namun itu semua seolah menjadi kontradiktif karena beberapa rencana program kegiatan yang diusulkan tidak disetujui pemerintah pada saat tahun ini. Sebagai contoh, program pembinaan pada 10 titik Sentra Olahraga di daerah untuk mencari dan mendidik bibit unggul atlit usia dini sebagai atlit berprestasi, dan program kejuaraan olahraga yang bersifat massif untuk menggerakkan masyarakat menjadi bugar pun ikut dipangkas.

B. Olahraga Sebagai Harga Diri Bangsa

Dalam mendukung program Kemenpora seperti yang tertuang dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), DPR bersama pemerintah telah berhasil menerbitkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan yang mengatur segala aspek kebijkan dan peraturan, Pendidikan dan pelatihan, pembinaan dan pengembangan, dsb. Hal tersebut untuk menaungi secara legalitas sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing dalam bidang keolahragaan.

 Menpora juga menyatakan bahwa olahraga juga merupakan harga diri bangsa karena hanya ada dua cara pengakuan dunia melalui pengibaran bendera negara di kancah dunia yakni pada saat adanya kunjungan kenegaraan pemimpin negara dan pada saat atlit suatu negara menjuarai dalam suatu event pertandingan sekaligus menggaungkan lagu kebangsaan negara. Oleh karena itu, beberapa negara memberikan prioritas anggaran terhadap olahraga sebagai kegiatan program andalan.

Memang kita pahami kondisi perekonomian negara kita saat ini sedang sulit, sehingga pemerintah harus pandai mengalokasikan dan memprioritaskan berbagai program kegiatan yang diusulkan oleh kementerian sesuai dengan kemampuan keuangan negara. Mungkin saja, olah raga bagi pemerintah dianggap bukan prioritas nasional karena dianggap tidak memiliki kontribusi nyata mendukung roda pergerakan ekonomi dan Kesehatan masyarakat. Olahraga dianggap sebagai bukan menu utama dan hanya sebagai cost center belaka bagi para ekonom dan teknokrat pemerintah.

C. Olahraga Sebagai Penggerak Roda Ekonomi dan Pilar Kesehatan Bangsa 

Padahal kegiatan olahraga merupakan hal penting bagi negara. Walau belum ada penelitian khusus mengenai dampak positif kegiatan olahraga di saat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Namun secara logika dapat disimpulkan bahwa cepat meredanya wabah selain adanya program vaksinasi massal dan kedisiplinan masyarakat menjaga jarak, menggunakan masker dan membatasi aktivitas kegiatan masyarakat, maka olahraga juga memiliki kontribusi secara nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun