Demikian halnya, gaya berpakaian Jokowi menjadi trend setter dunia yakni pada saat pemimpin negara kelompok G-7 melakukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Jerman baru-baru ini, juga mengenakan kemeja lengan Panjang berwarna putih dan digulung.Â
Hal ini sebagai bukti empirik merupakan pengaruh resonance leadership atau Jokowi Effect yang terungkap, walau sebatas pada gaya berpakaian, dan seolah menjadi trend mode berpakaian bagi para pemimpin negara. Dan mungkin saja, dengan gaya berpakaian tersebut akan mempengaruhi pola kerja pertemuan tersebut menjadi lebih cair dan terasa informal, serta menghasilkan kesepakatan yang praktis dan efisien.
- Penutup
Seorang warga sipil dengan kesahajaan ternyata bisa memporakporandakan perpolitikan di Indonesia, kehausan masyarakat akan figur pemimpin yang bersih, jujur dan bersahaja nampaknya tergambar dalam diri Jokowi.Â
Lesatan karir menjadi pemimpin negeri, bak sebuah dongeng, diawali sebagai pengusaha mebel lokal dan menjadi kepala daerah sebagai walikota di Solo), hingga mampu bertarung dalam persaingan sengit menjadi gubernur Jakarta juga tak terduga bagi sebagian pengamat politik. Bahkan, akhirnya beliau pun mampu menaklukkan pusat perpolitikan negeri yakni sebagai presiden Republik Indonesia.
Gesture tubuh dan badan ramping seorang Jokowi sebagai ciri khas seorang pemimpin yang sederhana, justru menjadi daya tarik masyarakat dan dianggap sebagai figur pemimpin sejati.Â
Demikian halnya dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang terlihat cepat, praktis dan tidak berbelit-belit dalam mengambil keputusan walau masalahnya sangat kompleks sekali pun menjadi ciri khasnya. Oleh karena itu, sepak terjang karir politik dan gaya kepemimpinan beliau menjadi inspirasi bagi masyarakat negara lain.
Kesederhanaan dan kepraktisan dalam bertindak menjadikan sebagai pemimpin yang berkharisma (charismatic leadership) yang dimiliki presiden Jokowi.Â
Kepekaan Jokowi terhadap masalah sosial dan tindakan keputusan yang condong pada kepentingan masyarakat dianggap sebagai ciri kepemimpinan pelayan (servant leadership).Â
Beliau juga mampu menempatkan diri dalam pertikaian politik dan kepentingan atau menyesuaikan diri dengan siapa dia berhadapan, dapat dianggap memiliki ciri kepemimpinan adaptif (adaptive leadership). Dan sikapnya yang sabar namun tegas dalam bersikap dan kematangan pribadi dalam meng-optimalkan kecerdasan emosionalnya (emotional leadership) sehingga dapat mempengaruhi atau memotivasi seseorang untuk bertindak sesuai arahan atau instruksi merupakan ciri pemimpin yang memiliki resonansi (resonance leadership).
Kepemimpinan beresonansi yang dimiliki Jokowi, tidak hanya menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pemimpin lainnya di Indonesia, melainkan masyarakat dan negara-negara sekitarnya yang dikenal dengan Jokowi Effect.Â
Tidak itu saja, gaya berpakaian Jokowi pun mampu mempengaruhi pemimpin negara-negara Eropa, padahal beliau bukanlah seorang model atau artis ternama merupakan catatan yang luar biasa.