Sang auditor penangung jawab sambil membaca laporan keuangan berkata lagi, "Dan auditor A dan B buatkan analisis keuangan yang sama untuk 5 tahun ke depan, dan juga buat prospek dengan forecast cash flow selama 5 tahun ke depan. Silahkan kalian cari data rata-rata industry yang sama dengan perusahaan klien atas kinerja keuangan, kapasitas produksi, dan lainnya". Lanjutnya, "besok lusa kita rapat kembali untuk ditayangkan hasilnya." Peserta rapat bubar namun dengan wajah penuh kebingungan. Saat para peserta rapat berdiri untuk keluar dari ruangan rapat, sang auditor kembali berkata, "Oh ya, jangan lupa.. hasil analisis fore cast auditor A dan B, segera kasih ke auditor D dan C ya. Dan kalian buat juga dengan teori kebangkrutan tadi untuk forecasrt keuangan perusahaan klien 5 tahun ke depan ya".
Diluar ruang rapat para auditor berkasak kusuk, "Saya bingung dengan perintah pak penanggung jawab, Koq perusahaan mau bangkrut kita analisis dengan teori Altman Z, sudah pasti hasil grafiknya minus dibawah garis. Tadi saya sdh coba sebentar masukkan data keuangannya', kata auditor D yang memang ahli analisis laporan keuangan perusahaan. Auditor B juga menambhakan, "kalau pun ditambah untuk perkuat dengan analisis prospek perusahaan ke depan, dan digabungkan, .. saya rasanya hasilnya masih minus, karena begitu besar bunga yang harus dibayar atas hutang jangka panjang tersebut". Auditor A selaku ketua tim, "Sudah.. sudah ayo kita kerjakan saja. Jangan lupa besok hasilnya sudah harus kita presentasikan.", lanjutnya "Ayo auditor B nanti kita cari dengan searching google data-data prospek yang diminta, dan nanti ikut dengan saya, kita akan pergi ke perusahaan penyedia data bisnis.
- Harapan Sia-sia, Kajian Analisis Tak Buahkan hasilÂ
Keesokan harinya peserta rapat sudah berada di ruangan karena sedang mempersiapkan tayangan hasil analisis yang dibuatnya. Tak lama kemudian, sang auditor penanggung jawab datang memasuki ruangan arapat, "bagaimana, apakah kalian sudah mendapatkan data yang saya minta dan sudah di analisis?," dengan serempak mereka menjawab, "Sudah pak, kemarin kami lembur semalaman untuk lakukan analisis walau penuh dengan kebingungan..". Sang auditor pun tersenyum, "Ok. Coba ditayangkam hasilnya."
Auditor A menjelaskan, " baik pak, dari data untuk 5 tahun ke belakang atas aktivitas operasi perusahaan, memang terlihat cukup bagus,, karena menghasilkan pendapatan operasi yang cukup signifikan.. bahkan Return of Equity atau ROE (persentase pendapatan terhadap modal/ekuitas), Demikan juga dengan forecast cash flow sangat baik jika dibandingkan perusahaan lain dan masih diatas rata-rata industri sejenis, kapasitas produksi dengan bahan baku yang tersedia juga tidak ada masalah pak, cukup bagus.".
Kemudian, Auditor penanggung jawab kemudian berkata, "ok, sekarang bagaimana dengan penerapan teori Altman Z tentang kebangkrutan?". Auditor D pun menjelaskan sambil menayangkan hasil analisisnya, "Baik pak, sesuai dengan teori Altman Z karena beban hutang cukup besar atas bunga yang dibebankan menghasilkan data grafik minus dibawah garis pak,.. demikian juga dengan data forecast 5 tahun ke depan, hasil tetap minus pak".
- Kotak Pandora Pemecah Misteri
Sang auditor manggut-manggut sambil mengamati grafik tersebut dengan serius, "jadi kesimpulan kalian apa dari data yang dihasilkan?". Mereka menatap si penanggungjawab, " perusahaan ini disimpulkan layak untuk ditutup pak karena dari teori kebangkurtan pun tidak menghasilkan angka positif, pak". Sang auditor tersenyum, "Yah tentu saja, hasilnya tetap minus.. tapi coba amati sekali lagi grafik tersebut.". Mereka pun menatap grafik tapi masih kebingungan.
Sang auditor akhirnya menjelaskan, "Ingat, kita sudah tahu bahwa perusahaan ini sudah menjelang sekarat .... Tapi belum menuju kematian". Semua peserta rapat bingung dengan penjelasan si penaggung jawab sambil garuk-garuk kepala, "maksudnya apa ya pak?, khan hasilnya tetap minus walau ditambah prospek bisnis 5 tahun ke depan.. apakah kita perlu rekayasa keuangan ini ?", ujar auditor A. Sang auditor menatap tajam ke arah auditor A, "Siapa yang memerintahkan rekayasa keuangan?... kita ini auditor profesional, dan jangan ada dipikiran kalian untuk berbuat seperti itu!".
Dengan segera auditor A berkata, "mohon maaf pak, bukan begitu maksud saya... jika ingin hasil teori altman menjadi positif .. apa yang harus kami lakukan?". Sang auditor penanggung jawab kembali menjelaskan, " coba kalian perhatikan... walau data hasil grfaik menunjukkan minus dibawah garis.. lihat trend-nya. Angka minus tersebut menuju ke titik 0 atau garis, benar khan?". Dengan serempak mereka menjawab, "benar pak". Si penaggung jawab kembali berkata, "nah, itu berarti... jika seperti manusia, perusahaan tersebut sedang mati suri... namun ada tanda-tanda kehidupan."
Si penaggungjawab kembali memerintahkan, "sekarang auditor D coba file ini disimpan. Dan kita buat alternatif, coba hutang jangka panjang tersebut yang bukan bagian dari operasi perusahaan di buang,, bagaimana hasilnya?". Dengan sigap auditor D membuang angka hutang jangka panjang (tentunya dengan bunga yang dibayar) dan segera ditayangkan grafik tersebut, "nah, dari teori altman Z hasilnya semua data menjadi positif dan berada diatas garis khan?", kata si auditor penanggung jawab. Sang aditor D, "benar pak, berarti jika perusahaan tidak memiliki beban hutang tersebut sebenarnya perusahaan tersebut sangat sehat ".
Si penanggung jawab kembali berkata, "Dan sekarang, kembali buat alternatif jika memasukkan data hutang tersebut dengan proporsi 30: 70, dan 50;50, serta 70:30.. maksudnya 30:70 adalah 30 % hutang tersebut ditanggulangi perusahaan pusat dan 70% dengan re-schedulling hutang kepada bank. Nanti auditor B buat hasil propsek atau fore cast dengan suku bunga tertentu, berapa back period dapat dilunasi. Demkian juga dengan porsi yang lainnya.
- Kebingungan Terganti Dengan Antusiasme
Seketika wajah para peserta berbinar-binar sambil berbisik, "Gak Nyangka penaggungjawab kita jenius juga ya, baru tahu apa maksudnya kita harus lakukan analisis tersebut... padahal hampir dua harian saya bingung apa maksudnya gunakan teori kebangkrutan". Si penanggung jawab segera menukas, "Sudah jangan ribut, segera saja dikerjakan!". Dengan serempak mereka menjawab, "segera kami lakukan dengan senang hati".