Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perlukah Judul Penelitian Begitu Panjang?

24 Oktober 2021   17:43 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:51 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlukah Menulis Judul Artikel Ilmiah Begitu Panjang?

Oleh; Subroto

A. Pengantar

Pernahkah anda mendengar koran merah?. Ya, itu sebutan bagi koran lokal bagi masyarakat kelas bawah karena begitu bombastis atas head line atau judul berita yang tertulis di surat kabar tersebut. Dan lebih parah lagi, terkadang apa yang tertulis pada judul sangat berbeda dengan isi berita.

Sebaliknya, apakah anda pernah membaca artikel karya ilmiah?. Wah pastinya sungguh jauh berbeda, bagi kita yang awam pastinya sangat membosankan karena penuh dengan istilah teknis dengan bahasa resmi. Tapi apa kaitannya dengan paragraph pembuka awal?, kedua artikel tersebut memang berbeda konsumsi pembacanya.

Judul merupakan kepala dari bagian suatu berita atau artikel, bisa dianggap suatu etalase toko dengan barang yang cantik dan menarik, dan berharap  agar pembeli atau konsumen tertarik untuk membeli.  Jika kita membaca koran merah tersebut, memang bukan sekedar memberikan informasi, Mungkin karena hidup koran tersebut berbasis oplag lembar yang harus terjual, maka sering terjadi penyimpangan head line dari sesuatu berita yang sedang hangat atau trending agar konsumen mau membelinya.

Hal tersebut sangat berbeda dengan koran "serius" yang memiliki segmentasi konsumen pembaca tersendiri, maka judul berita atau head-line tertulis sewajarnya, demikian halnya dengan majalah atau jurnal ilmiah. Semakin tersegmentasi koran, majalah atau artikel yang diperuntukkan bagi pembacanya, maka akan semakin spesifik baik judul maupun isi atau konten informasinya.

B. Judul Artikel Ilmiah atau Riset Penelitian

Menurut Ilham Rahmanto (2018) dalam laman ilhamteguh,com berjudul, "Daftar Contoh Judul Proposal Penelitian", menyatakan bahwa judul dalam dunia akademis atau riset penelitian yang baik harus mencerminkan nilai subtansi atas hasil penelitian yang dilakukan. Namun banyak peneliti yang kesulitan untuk menuangkan dalam bentuk judul, karena ingin sempurna sehingga Judul menjadi rangkaian kata panjang dengan mencantumkan tujuan, ruang lingkup masalah, metode penelitian hingga hasil penelitiannya.

Di bawah ini, Ilham Rahmanto mencoba menampilkan contoh judul hasil penelitian sesuai dengan jenis penelitian atau latar belakang bidang ilmu pengetahuannya yakni:

  • Analisis nilai budaya yang ada di lingkungan sekolah
  • Analisis nilai-nilai positif pada lagu kebangsaan indonesia raya
  • Analisis peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah
  • Model Pembelajaran Bermain Sosial Dalam Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosi Peserta Didik Pengaruh Strategi Pembelajaran DAP (Developmentally Appropriate Practice) Terhadap Prestasi Belajar Murid Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di MIN Mambaul Ulum
  • Urgensi Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Mental Ideologi Tni Di Akademi Keperawatan (AKPER)
  • Implementasi Model Pembelajaran Humanizing The Classroom Dalam Interaksi Edukatif Pelajar di Sekolah Kreatif MIN Mambaul Ulum
  • Efektivitas Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pengajaran IPA Terhadap Prestasi Belajar Murid kelas V MIN Mambaul Ulum
  • Hubungan Antara Minat Dan Perhatian Dengan Prestasi Belajar Murid Mata Pelajaran IPA Pada MIN Mambaul Ulum
  • Korelasi Antara Nilai-Nilai Religius Dan Kreativitas Murid Dengan Prestasi Belajar Biologi Pada Ranah Kognitif
  • Studi Komparasi Pendekatan Konstruktivisme Metode Inkuiri, Demonstrasi Dan Konvensional Ditinjau Dari Prestasi Belajar Biologi Para Murid
  • Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Ditinjau Dari Kemampuan Awal Murid Terhadap Penguasaan Konsep Belajar Murid Kelas XII MAN Mambaul Ulum

Inilah contoh beberapa judul penelitian yang merupakan standar sesuai dengan pedoman yang dtetapkan oleh lembaga Pendidikan atau universitas umumnya di Indonesia.

C. Kiat Menulis judul Artikel ilmiah yang Menarik

Sedangkan dari laman libguides.usc.id menyebutkan bahwa judul merupakan bagian penting karena hal yang pertama ketertarikan untuk membaca artikel ilmiah atau berita. Dalam hal ini, ada beberapa tips untuk membuat judul agar menarik yakni:

  • Disarankan tidak terlalu panjang kalimat pada judul dengan kata-kata yang tidak diperlukan, misalnya "A study to investigate the...", atau "An examination of the...", dsb.
  • Judul yang terlalu pendek pun akan membingungkan pembaca, misal "African Politics". Judul tersebut tidak menginformasikan secara jelas kepada pembaca apakah ini artikel atau judul buku.
  • Penulis hendaknya menggunaka frasa yang menarik (catchy) atau Bahasa yang tidak spesifik agar dipahami pembaca.
  • Dalam artikel akademik, sebenarnya penulis ingin menyampaikan informasi dan membuat tertarik agar mau membaca. Oleh karena itu, sebaiknya penulis membuat frasa kata yang sedikit humoris atau gunakan gaya jurnalis dalam menulis judul. Jurnalis umumnya menggunakan frasa kata yang bersifat emosional dalam menyampaikan informasi atau berita kepada pembaca dan berharap pembaca akan membaca atau meng-klik dari laman media jurnal tersebut.

Dalam dunia akademis, judul riset penelitian memiliki beberapa karakteristik antara lain;

  • Mengindikasikan keakuratan untuk mengungkapkan subyek dan lingkup penelitian.
  • Hindari menggunakan kata atau istilah teknis yang tidak familiar.
  • Memilih kata yang impresif dan menstimulasi bagi pembaca.
  • Menggunakan frasa sesuai nomenklatur dalam riset penelitian
  • Mengidentifikasi adanya variabel utama dalam penelitian
  • Disarankan menulis hubungan variabel yang mendukung hipotesis penelitian
  • Dibatasi judul sekitar 5-15 kata (bahkan ada yang mensyaratkan hanya 10 kata)
  • Disarankan tidak menulis kata frasa seperti "Analisis ...", "pengaruh factor..terhadap....".
  • Untuk menarik perhatian pembaca, hendaknya mengungkapkan dalam bentuk kalimat tanya atau pernyataan bersifat deklaratif.

Dalam hal ini, penulis mencoba kembali mengambil beberapa judul hasil riset penelitian sebagai perbandingan dan bisa diduga manakah judul penelitian yang menarik bagi pembaca.

  • Girsang, H. A. V., & Yuyyeta, E. N. A. (2015): "Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada LKPD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah 2010-2012)"
  • Umi Rahma D., Seger P. dan M. Budianto (2016): "Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Peminimalisiran Fraud (Kecurangan) Pengadaan Barang/Jasa Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo"
  • Ietje Nazaruddin dan Yuni Y.A Sita (2019):  The Effects of Government Characteristics, Complexity, Audit Findings, and Audit Opinions on the Level of Provincial Government Financial Statement Disclosures in Indonesia".
  • Miloloa, I. (2015):  "Relation of leadership and business performance: balanced scorecard perspective"
  • Bruce Vivian, Warren Maroun:  "Progressive public administration and new public management in public sector accountancy: an international review".
  • Pejic Bach, M., Simic, N., Merkac, M. (2013):  "Forecasting Employees' Success at Work in Banking: Could Psychological Testing Be Used as the Crystal Ball?".

D. Cara Mengidentifikasi Judul Penelitian yang Baik

Dalam laman enago Academy (2021) mengungkapkan cara mengidentifikasi apakah judul penelitian tersebut sudah cukup baik dengan memberikan contoh suatu judul. Menurut Hairston dan Keene (pada laman enago tersebut) menyatakan ada 4 karakteristik judul penelitian yang dianggap baik yakni:

  • Seharusnya memprediksi konten dari hasil riset penelitian,
  • Menarik bagi pembaca,
  • Merefleksikan "tone" dalam tulisan, dan
  • Berisi katakunci (keywords) penting untuk mempermudah bagi pembaca mencari lokasi atau bagian penting yang akan dibaca.

Misalnya, ketika si pembaca ingin mencari suatu artikel penelitian dengan men-searching kata kunci (keywords) "nursing", "communication", dan "meditation." Kemudian akan muncul judul artikel dibawah ini:

  1. Benefits of Meditation for the Nursing Profession: A Quantitative Investigation  (A1)
  2. Why Mindful Nurses Make the Best Communicators (A2)
  3. Meditation Gurus (A3)
  4. Nurses on the Move: A Quantitative Report on How Meditation Can Improve Nurse Performance (A4)

Berdasarkan uji kriteria sebagai karakteristik judul penelitian yang baik adalah sebagai berikut:

Judul : Predict content? - interesting?-reflects tone? - important keywords?

a. A1 : Yes - No - No - yes

b. A2 : No - Yes - Yes - No

c. A3 : No - Yes - No - No

d. A4 : Yes - Yes - Yes - yes

 

E.  Penutup

Demikian penjelasan mengenai cara membuat judul suatu berita atau artikel baik diperuntukkan pembaca secara umum (awam) maupun spesifik. Berdasarkan pedoman dalam penyusunan proposal penelitian di Indonesia memang para dosen mengharapkan agar judul dibuat secara komprehensif. Hal tersebut sebenarnya untuk mempermudah bagi pembaca atau peneliti lain berkaitan dengan mencari referensi atas rencana penelitiannya.

Namun demikian, ternyata dalam dunia akademis terkini mulai terjadi pergeseran paradigma bahwa hal yang penting adalah bagaimana membuat judul dengan kalimat yang menarik (catchy) atau dengan bahasa populer bagi pembaca. Ada dua hal yang bisa menjadi refleksi bagi dunia akademis kita, bahwa media jurnal ilmiah berkaitan dengan artikel-artikel ilmiah yang berada disana, tidak sekedar ditujukan untuk para akademisi atau peneliti semata, namun juga diperuntukkan bagi pembaca awam sebagai pembelajaran untuk meningkatkan daya literasi masyarakat.

Berarti para peneliti dan media jurnal mulai menyadari bahwa selama ini mereka berada di "Menara Gading" yang tak terjangkau bagi masyarakat. Hasil penelitian yang bertahun-tahun hanyalah menjadi pajangan di perpustakaan atau tumpukkan lemari arsip di uiversitas, padahal ilmu yang berkembang diperuntukkan bagi masyarakat yang akan menerapkannya utuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya.

Apalagi di jaman post-truth, berbagai informasi berseliweran begitu bebas di depan mata, terkadang membuat kita bingung untuk memilah-milih mana informasi yang bermutu atau tidak, informasi yang benar atau sekedar hoax, dsb. Sebagai ilmuwan seharusnya memiliki tanggung jawab untuk membenahi asymetris informasi dan sudah saatnya mereka turun gunung dan membuka jubah "ke-jumawaan" agar tidak menjadi asyik sendiri dalam komunitasnya. Perlu ada sambung-rasa melalui media komunikasi antara para ilmuwan dengan masyarakat. Salah satunya membanjiri informasi hasil karya ilmiah mereka dengan men-down grade hasil penelitian menjadi artikel populer yang mudah dipahami bagi masyarakat sebagai pembaca.

Sumber Pustaka:             

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun