Pengantar
Tuntas sudah Gala-pesta Olahraga Dunia Olympiade Tokyo 2020 yang telah menampilkan beragam prestasi para atlit dunia untuk menunjukkan kemampuan dan skill terbaiknya bagi masyarakat dunia pencinta olahraga.Â
Walau terasa miris dalam kodisi saat pandemik wabah Covid yang melanda dunia, ada sedikit kekecewaan bagi kalangan pecinta dan masyarakat olahraga yang tidak dapat menyaksikan secara langsung melainkan hanya dapat meonotn di layar kaca karena Olympiade Tokyo 2020 kali ini harus digelar tanpa penonton.
Indonesia sebagai peserta Olympiade tersebut turut berbangga karena urutan ke-55 dari hasil yang dicapai sudah merupakan prestasi yang menggembirakan ditengah wabah virus saat ini, karena para atlit kita masih bisa berkiprah untuk menorehkan nama negara kita dalam papan Billboard disana.Â
Hal tersebut diungkapkan Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga karena prestasi Indonesia dalam Olympiade Tokyo 2020 masih lebih baik dibandingkan olypiade sebelumnya di Rio de Jeneiro tahun 2016. Memang tak bisa dipungkiri karena kondisi pandemik banyak agenda kegiatan keolahragaan yang tertunda dan berpengaruh terhadap kondisi atlet kita, ujar Menpora.
Catatan Evaluasi Prestasi Atlit Olahraga Indonesia
Pendapat Menpora tersebut didukung oleh Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Pusat, Prof Syahrial Bakhtiar MPd, "Olimpiade di Tokyo banyak terjadi kejutan. Indonesia yang sudah berhasil mendapatkan lima medali sudah luar biasa. Markus/Kevin misalnya, yang ditargetkan bisa memperoleh medali emas ternyata gagal. Bersyukur berhasil ditebus oleh pebulutangkis ganda putri Greysia/Apriyani yang tidak terduga sebelumnya," ujar Prof. Syahrial. (jpnn.com,10/8/2021).
Dan sebagai catatan evaluasi, Ketua ISORI dan bersama masyarakat Indonesia temtuya berharap hasil Olimpiade tahun ini bisa menjadi batu lompatan untuk prestasi olahraga Indonesia agar lebih baik lagi dimasa mendatang.Â
Apalagi pemerintah, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang diusung menjadi jawaban permasalahan mendasar saat ini yakni adanya DBON bisa menjadi fondasi untuk kemajuan olahraga Indonesia.
Menurut Menpora bahwa DBON bukanlah untuk menjawab segera sebagai reaksi atas hasil Olympiade Tokyo 2020 saat ini, karena DBON sudah dirancang-usul sejak lama dengan meminta masukkan dan pendapat dari berbagai lapisan masyarakat pencinta olahraga.Â
DBON terlahir dari beragam seminar dan forum diskusi, catatan data analisis perkembangan atlit olahraga dan pembinaannya baik metode pelatihan dan sarana prasarana serta dukungan dana keolahragaan, dsb. Dengan kata lain, menurut Menpora bahwa DBON terlahir dengan proses yang cukup panjang dan harus sudah disiapkan dengan baik dan merupakan program prioritas nasional yang tercantum dalam RPJMN.
- Kemenpora bersama DBON akan Menjawab Permasalahan Olahraga di Indonesia
Seperti yang disebutkan diatas, Kemenpora juga sudah melakukan langkah-langkah yang ada dalam DBON tersebut, Seperti ternampak jelas dari berbagai kegiatan selama ini sebagai rancangan implementasi DBON antara lain: mengupayakan program untuk meningkatkan kebugaran jasmani masyarakat, membuat data base analisis berkaitan dengan literasi fisik atlet, identifikasi bakat, penggunaan sport science, dan memaksimalkan sentra olahraga di daerah.
Prestasi olahraga di berbagai negara merupakan salah satu indikator kemajuan bangsa dan tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga semata.Â
Oleh karena itu Kemenpora selalu berkoordinasi dengan K/L terkait dan Pemerintah Daerah untuk memperhatikan program keolahragaan sebagai prioritas nasional dan daerah.
Sebagai contoh, Kemenpora berhasil menyelenggarakan kejuaraan Sepakbola Piala Menpora sebagai jawaban akibat kondisi wabah pandemik untuk mengobati kekecewaan masyarakat pencinta bola karena tertundanya kejuaraan Liga 1 dan 2 di Indonesia.Â
Hal tersebut berkat kerjasama yang intensif dengan KONI dan Pengurus klub olahraga maupun instansi terkait lainnya dan pihak kepolisian untuk tetap menjaga protokol kesehatan sesuai arahan Satgas Nasional Covid-19 dan dapat disaksikan melalui layer kaca atau media digital lainnya karena pertandingan tanpa penonton, Â
Sebagai bukti keseriusan, Kemenpora saat ini telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun sentra olahraga terintegrasi dan terpadu di Kawasan Cibubur. Sentra olahrga tersebut mengadopsi konsep Gedung Sentra Olahraga Terintergasi di Tokyo, pada nantinya seluruh atlit junior dan senior dari perwakilan seluruh Indonesia akan dibina, dididik dan dilatih secara terpola  dan intensif untuk mencetak atlit yang bisa berprestasi di tingkat internasional.
Demikian juga secara bertalian untuk pencarian bibit unggul atlit olahraga tidak lagi hanya memungut dari daerah-daerah, lantaran sudah bertalenta sejak kecil karena keunggulan kondisi daerah, melainkan akan dipoles secara teknologi melalui sport science. Melalui pembinaan atlit berbasis teknologi bahkan dapat meneliti DNA apakah atlit berbibit unggul, melakukan program berupa penguatan fisik atlit sesuai dengan jenis olahraga yang diminati dan tentunya pelatihan dan sarana secara modern.
Referensi :
1. Â Menpora Sebut Banyak Perubahan dan Kejutan di Olimpiade Tokyo 2020, www.JPNN.com, 10 Agustus 2021
2. Â ISORI: Capaian Indonesia di Tokyo Sudah Bagus, www.Tempo.co , 10 Agustus 2021
3. Â Rencana Menpora Terapkan DBON Dapat Dukungan, www.Akurat.co , 10 Agustus 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H