Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tatkala Jaringan Komunikasi Mati

5 Juni 2021   20:03 Diperbarui: 5 Juni 2021   20:09 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Amazing,

Tatkala ku pergi ke suatu daerah.

Pesawat yang ku tumpangi,

Laksana masuk mesin waktu.

Sehari tidak terasa,

Hari berikutnya mulai rasa panik ada.

Semua gadget yang ku bawa tak berguna,

Karena jaringan internet tak bekerja.

Seakan ku berada di negeri antah berantah.

File Email, komen fesbuk, atau sekedar WA,

Dikirim sekarang, diterima besoknya.

Jika ingin telpon kepada teman di Jakarta,

Harus cari spot sinyal kadang ada dan tiada.

Ini benar terjadi dan nyata,

Di negeri ku yang terjauh.

Entah karena fiber jaringan telekomunikasi,

Atau karena suasana politik negeri.

Amazing,

Ku lihat hanya Gadget Jadul yang berjaya.

Karena hanya bisa telpon dan SMS saja.

Jangan bayangkan lagi kondisi disana,

Berkerumun disuatu tempat mencari titik sinyal yang ada.

Kepanikan sesaat ku anggap rahmat,

Anggap sedang liburan laksana selebriti terhormat.

Tak ada telpon terima perintah dan beri arahan cepat,

Segudang masalah dapat terselesaikan sendiri,

memaksa bawahan ambil keputusan mandiri.

Sekedar refleksi dan renungan diri,

Komunikasi kita bergantung dengan teknologi,

Kontak manusia cuma sekedar basa-basi.

Justru dalam kondisi seperti ini,

Terasa makna hubungan manusiawi,

Serasa benar kembali berada dalam duniawi.

Papua, Juni 2021.

#Tatkala Jaringan Telekomunikasi mati#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun