Misalnya, pada saat melakukan kegiatan ibadah agama seperti sholat di masjid, masjid dikompleks menerapkan kebijakan dengan berjarak dan harus bermasker, serta di test suhu sebelum masuk masjid. Sementara itu di mushola kampungnya, hampir sebagian besar warga banyak yang tidak bermasker dan saat sholat berjamaah dilakukan seperti kondisi biasa yakni berjarak rapat dan tanpa masker, bahkan usai sholat saling bersalaman. Kontradiksi fenomena tersebut terjadi selama dua tahun berlangsungnya wabah, tetapi apa akibatnya?
Justru warga yang terkena virus terjadi di lingkungan kompleksnya dibandingkan warga kampung di luar kompleks. Fenomena ini sungguh menarik, sehingga penulis merasa penasaran dan mencoba mencari artikel atau jurnal penelitian mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Mengenal Sel-T Sebagai Pertahanan Terakhir Tubuh untuk Menyerang Virus Covid-19
Pada umumnya tatkala seseorang diserang bakteri maupun virus, maka tubuh akan memberikan reaksi normal guna melumpuhkan serangan dan mempertahankan diri. Namun jika virus tersebut terlampau kuat, maka tubuh akan memproduksi sel baru sebagai pertahanan terakhir. Seperti dilansir pada Halodoc, sel baru yang diproduksi tersebut disebut dengan sel T. Tubuh akan memproduksi sel T dengan baik secara menakjubkan guna membunuh virus yang menyerang.
Nama sel T sendiri berasal dari organ dimana sel ini berkembang yakni Timus. Timus tersebut berada tepat di atas hati manusia. Merujuk pada Askabiologist, sel T adalah sejenis sel darah putih yang bekerja untuk melawan satu jenis virus yang dianggap membahayakan bagi tubuh. Sel T tersebut bekerja untuk melindungi seluruh sistem yang ada di dalam tubuh secara langsung dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh yang paling maksimal. Selain itu, sel T berfungsi untuk menyerang zat karsinogenik maupun virus berbahaya lainnya secara detail dan spesifik.
Ketika tubuh mengetahui adanya ancaman virus berbahaya, maka sel T secara langsung akan menggandakan diri agar tubuh tetap mampu menyimpan energi dan bekerja dengan baik untuk membunuh virus covid-19. Dilansir pada Saintif, produksi sel T ini sama halnya dengan produksi sel darah putih dan darah merah pada umumnya yakni diproduksi di sumsum tulang belakang.
Merujuk pada Askabiologist, sel T adalah sejenis sel darah putih yang bekerja untuk melawan satu jenis virus yang dianggap membahayakan bagi tubuh. Sel T ini bekerja melindungi seluruh sistem yang ada di dalam tubuh secara langsung dengan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh yang paling maksimal.Â
Selain itu, sel T ini berfungsi untuk menyerang zat karsinogenik maupun virus berbahaya lainnya secara detail dan spesifik. Pada saat sel T mengetahui adanya ancaman virus berbahaya, maka secara langsung sel T ini dapat menggandakan diri agar tubuh tetap mampu menyimpan energi dan bekerja dengan baik untuk membunuh virus corona covid-19.
Sel T dapat menggandakan diri dengan jumlah sangat fantastis yakni berkisar 25 juta. Sel T ini memiliki jenis yang berbeda, setiap sel T tersebut memiliki reseptor antigen yang lebih spesifik untuk membunuh virus corona covid-19 yang masuk ke dalam tubuh manusia. Letak sel T ini secara spesifik terdapat pada dua jalur sistem yang ada di dalam tubuh yakni melalui sistem limpa dan pembuluh darah.
Sementara sel darah putih terkumpul dan menetap dalam sistem limpa guna melawan virus di garda depan pertahanan tubuh, sel T membantu sel darah putih dengan masuk ke dalam pembuluh darah. Sehingga, tubuh dapat bereaksi dan menyerang virus corona covid-19 yang masuk dengan cepat.
Penelitian Tentang Sel T Dalam Menangkal Virus Covid-19Â