Sport science tidak hanya tentang ilmu untuk meningkatkan performance atau kinerja atlet, namun juga melibatkan ilmu lain seperti kinanthropometry, biomekanika, fisiologi olahraga, dan lain-lainnya, termasuk dalam pemanduan bakat, penerapan iptek, dan teknologi keolahragaan guna menganalisis kinerja dalam pengembangan olahraga nasional.Â
Doktor olahraga tersebut menyampaikan, ada 3 hal sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yakni perlu membangun secara makro dalam pembinaan olahraga meliputi tata kelola mulai dari daerah sejak jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi, penggunaan big data secara efektif, dan penerapan ilmu pengetahuan olahraga.
E. Keberhasilan Inggris Meningkatkan Prestasi olahraga Melalui Sport ScienceÂ
Profesor Keith George, pimpinan Research Institute for Sport and Exercise Sciences di Liverpool John Moores University mengatakan bahwa untuk menjadi juara dibutuhkan attitude yang tepat, mental yang tangguh, dan sistem pendukung.Â
Pelatihan-pelatihan standar biasanya hanya fokus pada sisi teknik, taktik, dan fisik. Aan tetapi kadang kita lupa memberi perhatian yang sama besarnya pada unsur psikologis atau mental. Menurut Prof George, rasa percaya diri dan "a winning mindset" penting ditanamkan pada atlet.
Prof. George memberikan contoh peningkatan prestasi Inggris pada Olimpiade tahun 2012 ketika Inggris meraih 29 medali emas dan menduduki peringkat ke-3 setelah Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Padahal, pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Inggris hanya mengantongi 1 medali emas dan berada di posisi 36.
Pengertian Sports Science menurut Prof. George adalah program multidisipliner yang membahas empat domain utama dalam olahraga yaitu psikologi, fisiologi, biomekanika, dan biokimia.Â
Keempat bidang ini memainkan peran penting dalam kesehatan dan performa tubuh, khususnya bagi atlet. Untuk aspek psikologi, ada beberapa kategori yang diajarkan yaitu Brain Behavior, Motor Skills, Performance Psychology, dan Mental Toughness.Â
Sementara itu, materi fisiologi mengajarkan soal otot, termasuk otot jantung, sedangkan biokimia banyak membahas nutrisi terkait performa atlet. Lalu ada biomekanika yang mempelajari human movement, khususnya di bidang olahraga, yang tidak hanya demi peningkatan performa atlet, tetapi juga pencegahan cedera.
Di Inggris, Liverpool John Moores University (LJMU) adalah universitas pertama yang menawarkan program studi Sports Science sejak 1975. Universitas ini memang memfokuskan diri di bidang olahraga, yang hal ini tecermin dari Tom Reilly Building, fasilitas kampus barunya yang bernilai 25 juta pounds.Â
Di dalamnya terdapat laboratorium fisiologi seluas 800 meter persegi dan laboratorium molekuler atau biokimia seluas 100 meter persegi. LJMU juga memiliki klinik saluran pernapasan yang terbuka untuk umum dan klinik fisioterapi untuk pemulihan cedera bagi para atlet olimpiade dan paralimpiade.