Sekolah Virtual Kebangsaan LDII, Inisiatif Solutif Hadapi Tantangan Era DigitalÂ
Jakarta (23/11) -- Dalam upaya memperkuat wawasan kebangsaan di tengah tantangan globalisasi dan era digital, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama MPR RI menggelar Sekolah Virtual Kebangsaan Seri I. Acara ini berlangsung secara hybrid di Gedung DPP LDII Jakarta, Sabtu (23/11). Â
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, yang hadir mewakili MPR, memuji inisiatif ini sebagai langkah strategis dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. "Indonesia membutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mencintai tanah air, memahami Pancasila, dan menghargai keberagaman," jelasnya. Â
Ia menyoroti pentingnya literasi kebangsaan di tengah ancaman ideologi radikal yang menyusup melalui media digital. "Radikalisme dan liberalisme kini semakin mudah menjangkau generasi muda melalui perangkat digital. Literasi kebangsaan adalah langkah solutif untuk melindungi mereka dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," tambah Singgih. Â
Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab LDII untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme. "Sekolah Virtual Kebangsaan menjadi wujud kontribusi LDII untuk membantu pemerintah memperkuat persatuan bangsa melalui pemahaman empat pilar kebangsaan," ungkapnya. Â
Senada, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono, menambahkan bahwa pemahaman dan pengamalan Pancasila adalah fondasi persatuan bangsa. Ia mendorong pengurus LDII di seluruh Indonesia untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memperluas kontribusi kepada masyarakat. Â
Acara ini menghadirkan narasumber seperti Prof. Yudi Latif dan Prof. Harry Truman Simanjuntak, serta disiarkan melalui lebih dari 500 studio mini di tingkat provinsi, kota, dan kabupaten. Â
Dengan kegiatan ini, LDII berupaya menciptakan generasi yang tidak hanya memahami tetapi juga mampu menghidupkan semangat kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.(*/Ac)