Mohon tunggu...
Cak Bejo
Cak Bejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Menembus Jarak Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

LDII Ingatkan 10 Cara Komunikasi dengan Anak

20 Oktober 2024   12:38 Diperbarui: 20 Oktober 2024   12:40 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jakarta (19/10) -- Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) mengadakan webinar Pemberdayaan Keluarga dan Ekonomi bertajuk "Pemanfaatan Teknologi dan Gadget untuk Kemandirian Ekonomi Keluarga". Acara yang digelar secara hybrid pada Sabtu (19/10) ini merupakan hasil kolaborasi antara Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) serta Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital keluarga sekaligus memberi panduan bagaimana teknologi dan gadget bisa dimanfaatkan secara positif dalam pengasuhan anak. "Orangtua harus terus belajar dan meningkatkan literasi digital agar tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi dan gadget yang digunakan anak-anak kita," ujar Siti Nurannisa, Koordinator Bidang PPKK DPP LDII.

Nurannisa menekankan bahwa pendekatan komunikasi dengan anak harus disesuaikan dengan usia perkembangan mereka. Khususnya, pada anak usia dini yang cenderung suka meniru perilaku, penting bagi orangtua untuk menjadi teladan dalam penggunaan teknologi. "Ada 10 cara yang bisa diterapkan orangtua untuk menjaga kualitas komunikasi dengan anak di era digital," tambahnya.

Beberapa di antaranya, yakni selalu mendengarkan anak tanpa memegang perangkat digital, menjaga fokus saat berinteraksi, serta menggunakan perangkat digital secara bijak seperti berbagi konten yang sesuai usia. Nurannisa juga menekankan pentingnya menjadi contoh dalam penggunaan perangkat digital dan tidak mengabaikan momen berharga bersama anak hanya karena sibuk dengan gadget.

Sementara itu, Dian Alia Putri, anggota Departemen PPKK DPP LDII, menambahkan bahwa penggunaan gadget yang tidak terkontrol sejak dini dapat berdampak pada perkembangan bahasa dan sosial anak. "Anak-anak yang kecanduan gadget cenderung kurang dalam kosakata, serta memiliki kemampuan sosial yang menurun karena terbiasa berinteraksi melalui layar," jelasnya.

Dian juga menyoroti penurunan empati di kalangan masyarakat akibat terlalu fokus pada gadget, terutama di kota-kota besar. Ia mengingatkan orangtua untuk segera mengambil tindakan jika tanda-tanda kecanduan gadget sudah terlihat pada anak, seperti perubahan suasana hati yang cepat, menarik diri dari pergaulan, atau kesulitan akademik.

Webinar ini diakhiri dengan pesan penting bagi para orangtua agar menciptakan suasana hangat dan nyaman di rumah, sehingga anak merasa lebih nyaman berkomunikasi secara langsung daripada mencari kenyamanan di media sosial.(*/Ac)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun