Kabupaten Bekasi - Dalam menghadapi era post-truth, peran media sebagai penyebar informasi akurat semakin vital. Ketua DPP LDII Bidang Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM), Rulli Kuswahyudi, menegaskan pentingnya keterampilan literasi digital dalam menyaring informasi di tengah masyarakat yang kini bebas beropini tanpa batas. Hal ini diungkapkannya saat membuka *Pelatihan Jurnalistik Zona 2* yang berlangsung di GSG Roudhotul Jannah, Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada 6 September 2024.
Acara pelatihan ini diselenggarakan oleh DPW LDII Jawa Barat dan diikuti oleh generasi muda dari Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Depok. Rulli menekankan, fenomena post-truth adalah dampak dari perubahan pola komunikasi, dari media konvensional seperti cetak, televisi, dan radio, menuju media baru yang didominasi oleh kanal media sosial.
"Perubahan media ini membuat opini yang beredar di media sosial sering dianggap kebenaran, meskipun tanpa verifikasi," ujar Rulli. "Masyarakat harus waspada dan mampu menyaring informasi agar tidak terjebak dalam berita palsu."
LDII juga menjadi korban dari fenomena ini, di mana informasi yang tidak akurat kerap menyebar luas tanpa kontrol. Oleh karena itu, Rulli berharap pelatihan ini akan melahirkan jurnalis handal yang mampu mempublikasikan informasi akurat tentang kegiatan LDII ke masyarakat. "Kami ingin memaksimalkan penggunaan media massa dan media sosial untuk menginformasikan kontribusi dan karya LDII secara akurat," tambahnya.
Rulli menjelaskan bahwa para peserta pelatihan akan diarahkan untuk menjadi bagian dari *LDII News Network* (LINES), yang bertugas mengelola kanal dan media sosial LDII di wilayah masing-masing. LINES mengisi konten di situs ldii.or.id, LDII TV, dan berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok.
Ketua DPD LDII Kabupaten Bekasi, Sarjimin, juga menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik para peserta dalam mengemas informasi sesuai dengan kaidah jurnalistik. "Kami berharap generasi muda dapat membantu organisasi untuk mempublikasikan karya dan kontribusi LDII dengan cara yang menarik dan sesuai kode etik jurnalistik," ungkap Sarjimin.
Dengan penyebaran informasi yang lebih luas dan akurat, LDII berharap komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Forkopimda dan masyarakat, akan semakin baik dan solid.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H