Mohon tunggu...
Muhammad Baihaqi Nabilunnuha
Muhammad Baihaqi Nabilunnuha Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Dzikir, Fikir, Amal Sholeh...\r\nMade in Malang,Berproses di Kediri dan Ciputat...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

MU Ala Louis Van Gaal

7 April 2015   20:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:24 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manchester United, salah satu klub papan atas di Inggris, Eropa, bahkan dunia. Kesuksesan MU dimulai di Era 1990-an, dimulai dari merajai Liga Inggris (20 kali Juara) dan Juara Eropa 2 kali pada musim 1998-1999 dan musim 2007-2008, serta juara 2 kali Piala Dunia Antar Klub. Sosok dibalik kesuksesan MU tidak lain adalah Alex Ferguson. Masuk ke MU mulai tahun1986, Fergie sudah memberi 38 Gelar juara untuk MU. Sampai pada 2013, Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun dari dunia kepelatihan sepakbola. Praktis mulai saat itu, kekhawatiran muncul dari internal MU (direksi, manajemen, pemain, dan suporter), siapa sosok yang bisa menggantikan SAF. Karena sudah 27 tahun pondasi permainan MU adalah bangunan dari seorang Alex Ferguson.

Sebelum “lengser keprabon”, Fergie sebenarnya sudah menunjuk David Moyes sebagai gantinya. Fergie menilai Moyes merupakan sosok yang tepat sebagai penerus dirinya. Menurut Fergie, Moyes sosok yang keras, ulet, dan sebagai sesama orang Skotlandia, Moyes dinilai bisa mempunyai filosofi yang sama dengan dirinya untuk membangun MU yang baru. Tapi hasilnya, tidak sampai satu musim menangani MU, Moyes “dikudeta” oleh keadaan. Banyak ketidakpuasan dari elemen di dalam MU terhadap kinerjanya. Gagal mempersembahkan gelar dan terlempar dari empat besar Liga Inggris. Sang legenda hidup Ryan Giggs, mendapat kesempatan meneruskan tugas Moyes sebagai Manajer MU di sisa pertandingan musim 2013-2014. Selanjutnya, Louis Van Gaal dipilih sebagai Manajer MU mulai musim 2014-2015 ini.

Sosok LvG yang bisa dibilang kenyang pengalaman di dunia sepakbola dianggap cocok untuk bisa membangun kembali Manchester United. Van Gaal merupakan Manajer Timnas Belanda di Piala Dunia 2014 Brazil sebelum membesut MU. Dengan materi pemain yang tidak mewah, Belanda mampu dibawanya menjadi Juara 3 Piala Dunia dengan mengalahkan Tuan Rumah Brazil di Perebutan juara 3 saat itu. Sebelumnya, di penyisihan grup, Belanda menyingkirkan Spanyol, sang Juara bertahan tersebut dihantam dengan skor telak 4-0. Lalu bagaimana kisah LvG di MU?

LvG mulai melakukan beberapa perombakan besar di isi ruang ganti pemain pada awal musim. Nani, Anderson, Vidic, Evra, Hernandez, Cleverly, dan beberapa pemain dikeluarkan dari ruang ganti MU. Gantinya, Marcos Rojo, Daley Blind, Angel Di Maria, Luke Shaw, Ander Herrera, dan Radamel Falcao diboyong ke Old Trafford untuk membangun pondasi permainan MU yang diharapkan bisa kembali ke “habitatnya” sebagai klub yang dihormati dan ditakuti di Inggris, Eropa, dan Dunia. Dengan pasukan yang disiapkannya, LvG diberi beban target membawa MU kembali ke Liga Champion Eropa musim depan oleh direksi klub. Dengan begitu, MU minimal harus finish di peringkat ke 4 di akhir musim 2014-2015.

LvG mulai beraksi, dari awal musim, dia mencoba berbagai formasi mulai dari 3-5-2,3-3-3-1, 4-4-2, 4-3-3, 4-2-3-1, dan 4-1-4-1. Hasilnya memang tidak 100 % sempurna, anak asuh LvG terlihat seperti kurang bisa bermain dengan nyaman dan menakutkan di lapangan. Selain itu, cedera dari beberapa pemain yang datang silih berganti, membuat MU gagal di FA Cup dan Capiton One Cup (dulunya Carling Cup), ditambah MU seperti kesulitan untuk mengejar Chelsea yang terlihat nyaman di puncak klasmen Premier League. Dengan hasil itu para suporter MU mulai kembali menyuarakan pemecatan buat LvG. karena memang suporter MU sudah sangat rindu dengan kedigdayaan timnya.

Namun setelah kegagalan di Piala FA (MU disingkirkan Arsenal di perempat final), permainan MU sedikit demi sedikit membaik dan konsisten. Sampai pekan ke 31. MU menempati posisi ketiga, dibawah Chelsea dan Arsenal. Pasca kekalahan dari Swansea City 21 Februari kemarin, MU belum lagi kehilangan Poin di Liga Inggris. Lima kemenangan beruntun (Sunderland, Newcastle, Tottenham, Liverpool, dan Aston Villa) berhasil diraih The Red Devils. Bisa dibilang bahwa para pemain MU sedah sedikit nyaman dengan gaya permainan dan filosofi bermain ala LvG. kunci dari permainan MU dibawah LvG adalah fleksibilitas formasi dan Penguasaan Bola, Van Gaal memang terkenal sebagai pelatih yang suka dengan Posseison Footbal dan juga sangat fleksibel dalam taktik dan formasi.

Van Gaal memang identik dengan formasi favoritnya 4-3-3, namun dia juga sangatlah fleksibel dengan taktiknya dalam pertandingan. di MU sekarang ini, ia mulai terlihat nyaman dengan 4-3-3 yang terkadang berubah menjadi 4-1-4-1. Dia juga sangat tidak suka jika para pemainnya kehilangan penguasaan bola. Para pemainnya haruslah melakukan umpan-umpan pendek yang dikombinasikan dengan umpan panjang sesekali. Para pemain harus sering saling mengumpan dan bergerak, karena disitulah kuncinya. Ketika pemain selalu bergerak, pemain akan bisa mencapai titik kosong dan serangan berbahaya akan dimulai. Hal itu terbukti ampuh, sampai saat ini MU menjadi Tim dengan penguasaan bola tertinggi kedua di Liga Inggris, dibawah Manchester City.

Poros permainan Van Gaal juga terletak pada umpan segitiga antar pemainnya. Karena menurutnya, disitu letak kunci permainan Posseison Football. Kita juga bisa melihat peran sentral dari para gelandang MU. Menurut saya Carrick, Herrera, dan Fellaini menjadi poros permainan LvG di lini tengah, baik ketika menyerang maupun bertahan. Juan mata juga menjalankan peran yang disebut Van Gaal sebagai “False Winger” di permainannya dengan bagus.

Selain itu, Van Gaal merupakan seorang pelatih yang mengedepankan permainan tim dan kekompakan para pemainnya. Bisa dibilang, dia sangat tidak suka bila membicarakan individu pemainnya. Karena menurut dia filosofi permainannya bertumpu pada kekompakan tim. Jadi saya rasa wajar jika sampai sekarang kita tidak meliat aksi superior dari Falcao, Di Maria, Rooney, Mata, maupun RvP.

masih ada 7 pertandingan lagi yang harus dijalani oleh Pria bernama lengkap Aloysius Paulus Maria Van Gaal itu untuk membuktikan konsistensi permainan MU. Karena target dari direksi klub adalah lolos ke UEFA Champions League musim depan. Dan hal tersebut masih belum bisa dipastikan saat ini. Karena jika tidak bisa menyapu bersih 7 laga sisa (termasuk melawan Manchester City dan Chelsea), posisi 4 besar tidak mustahil akan lepas dari genggaman sang Meneer dan anak asuhnya. Otomatis, target yang diberikan gagal terpenuhi.

M Baihaqi Nabilunnuha ( @haqeenabil )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun