Mohon tunggu...
Cak Arif
Cak Arif Mohon Tunggu... -

Saya seorang muslim dan pekerja seni grafis Tidak ada background penulis tapi saya senang membaca tulisan dan berbagi pengalaman yang mudah mudahan bisa bermanfaat bagi pembacanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Tanah Impian"

3 Maret 2010   07:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:38 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala batas cakrawala menghilang,
Selimut malampun berganti sang fajar,
Ku mendarat di tanah impian,
Impian setiap hamba yang terpanggil.

Tanah dengan seribu harapan,
Tanah dengan seribu janji,
Tanah para penyampai risalah,
Tanah para penghuni syurga.

Ku telusuri fatamorgana Rub al khali,
Ku ingin merasakan wangi para syahid,
Ku ingin merasakan aliran darah para syuhada,
Ku ingin mendengarkan suaramu ya Rosulullah.

Akupun melangkah ke Jabal Nur,
Kuingin menemanimu dalam keheningan,
Akupun bersimpuh di Nabawi,
Menyibak kerinduan yang ku pendam,
Ku bayangkan berjama'ah bersamamu,
Sungguh karunia terindah menjadi umatmu.

Kini saatnya ku memenuhi panggilan rajaku,
Tubuhku tergetar terseret dalam pusaran doa,
Seakan Ka'bah menjadi pintu menuju ke HadiratMu Ya Rabb,
Jutaan malaikat bersuka cita menyampaikan doa para hamba,
Tujuh pintu langitpun seakan selalu terbuka.

Pikirankupun melayang pada sosok Ayah para Nabi,
Tak terasa aku tergiring ke Hajar Aswad,
Jiwaku berlari mendahului jazadku meraihnya,
Ketika tersadarkan keretaku sampai stasiun,
Astagghfirulllloooh.....

C.A.
24-02-2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun