Mohon tunggu...
Cak Arif
Cak Arif Mohon Tunggu... -

Saya seorang muslim dan pekerja seni grafis Tidak ada background penulis tapi saya senang membaca tulisan dan berbagi pengalaman yang mudah mudahan bisa bermanfaat bagi pembacanya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Syukur"

2 Februari 2010   03:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali ku berdoa kepada Allah,
Hampir semua doa berharap kenikmatan dunia,
Terlalu banyak keinginan dalam hidup ini,
Semua kunikmati dengan sedikit rasa syukur,
Hanya meminta meminta dan meminta.

Ketika satu keinginan itu terlaksana,
Akupun meminta keinginan yang lain,
Saat Keinginan itupun terlaksana lagi,
Tanpa sadar akupun melupakan peran Allah,
Seolah olah aku tidak pernah memohon,
Dengan sombong aku berkata itu usahaku.

Saat itu aku merasa tidak butuh Allah,
Kenikmatan itu membuaiku, Allahpun menegurku:
"Fabiayyi alaa irabbikumaa tukadzdzibaan?
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Ternyata aku bukan sekedar menipu diri sendiri,
Tetapi aku telah mendustakan nikmat Allah.

Di kala aku mengalami kegagalan seketika aku ingat Allah,
Kenapa Ya Rabb aku tidak mendapatkan keinginanku,
Padahal Allah sebenarnya telah mengingatkanku,
"Boleh jadi sesuatu aku sukai buruk buatku,
Dan Boleh jadi sesuatu yang aku benci baik buatku,"
Tetapi nafsu serakahku tidak sanggup menerima itu.

Betapa susahnya diri ini sejenak bersyukur,
Padahal apabila aku menghitung nikmat Allah,
Niscaya aku tidak akan pernah sanggup,
Dan apakah aku sudah siap bertanggung jawab,
"Sungguh kamu pasti akan di tanya pada hari itu,
Kenikmatan yang kamu peroleh di dunia."

Ketika Allah menitipkan amanah kepadaku,
Aku begitu mencintai dan menyayanginya,
Sehingga mengalahkan rasa cintaku PadaNya,
Akupun merasa memilikinya sepenuhnya,
Aku begitu gelisah saat dia sakit atau jauh,
Padahal hidup matinya ada di tanganMU Ya Rabb.

Dan ketika Allah menimpahkan kesusahan padaku,
Akupun meratapinya tanpa merenungi artinya,
Padahal Allah membebaniku sesuai kemampuanku,
Allah dengan bijaksana meyakinkanku:
"Jangan kamu bersikap lemah,
Dan jangan bersedih hati,
Kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya,
Jika kamu orang-orang yang beriman."

Ya Rabb apakah aku telah melampui batas,
Jahanam selalu mengintai yang melampui batas,
Aku takut Ya Rabb Aku takut Ya Rabb,
Ampunkan aku Ya Rabb Ampunkan aku Ya Rabb,
aku tak akan pernah sanggup merasakan adzab-MU,
Ajarkan pada hambamu ini rasa syukur,
Ajarkan pada hambamu ini rasa syukur,
Ajarkan pada hambamu ini rasa syukur.

C.A.

25-01-2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun