MALANG- Upacara pengibaran bendera Merah Putih di Lapangan Desa Tambakasri kecamatan Tajinan Kab. Malang, berlangsung khidmat dan lancar. Kepala Desa Tambakasri Teguh Wiyono bertindak sebagai inspektur upacara,perwakilan dari BPD Joko Priyono  pembaca teks Proklamasi  dan perwakilan dari pemuda Intan yang membacakan teks UUD 1945.
Tujuan dari kegiatan upacara pengibaran bendera merah putih ini ,sebagaimana yang di katakan Toni Harjanto (pencetus ide) dan juga  selaku sekretaris RW mengatakan, ingin menumbuh kembangkan rasa patriotisme pemuda dan warga khususnya di wilayah RW 02 dan seluruh warga desa Tambakasri umumnya.
Pada kesempatan kali ini saudara Toni Harjanto juga menyampaikan,bahwa persiapan /latihan untuk melakukan kegiatan ini paling tidak memerlukan waktu satu bulan,dengan menggerakkan para pemuda RW 02 sebagai panitia penyelenggara.
Dalam sesi persiapan dan latihan ,disini para petugas upacara di latih oleh seorang purnawirawan TNI yang ada didesa Tambakasri.Adapun Tempat pelaksanaan  nantinya yaitu di Lapangan desa Tambakasri.
 Tepat pukul 08.00, Rabu (17/8/2022), upacara bendera dimulai. Seluruh Pemerintah desa dan lembaga yang ada didesa seperti BPD,LPMD ,Rw ,Rt, siswa SD dan MI yang ada di wilayah desa,serta para warga masyarakat khususnya di wilayah RW 02 dusun Tambakrejo desa Tambakasri hadir pada kesempatan itu,deangan berbagai macam busana /pakaian adat Indonesia,(pakaian Madura,Bali,Jawa dll). Tidak ketinggalan para legiun veteran,purnawirawan TNI dengan sikap siap sempurna tetap hadir untuk memberi penghormatan kepada sang Merah Putih.
Â
Sementara pada sambutan upacara, Kepala Desa mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-77 yaitu kepada para pemuda RW 02 dan pengurus RW 02 yang sudah mempunyai ide ,gagasan (sejarah baru upacara pengibaran bendera merah putih) di desa ini, serta sebagai pelaksana kegiatan tersebut.serta berterima kasih kepada warga yang telah hadir dalam upacara pengibaran bendera merah putih.Bapak kepala desa sangat mengapresiasi ,karena ini adalah awal yang baik dan sejarah yang harus kita jadikan kegiatan tahunan di desa Tambakasri.
Bapak kepala desa menghimbau kepada masyarakat agar tetap guyub rukun, saling ngajeni (menghormati) dan handarbeni (memiliki). Menurutnya, tanpa rasa handarbeni, mustahil semua warga bisa senang dan hidup gayeng seperti ini.
kita adalah saudara satu tanah air dan tumpah darah indonesia.dengan zaman modernisasi dan globalisasi ini,gengan mengkulturasi budaya asing namun kita tetap berdarah indonesia.jamgan sampai budaya asing membuat kita bercerai berai.