Mohon tunggu...
Fadjar Suhaeri
Fadjar Suhaeri Mohon Tunggu... pegawai negeri -

jonggos rakyat

Selanjutnya

Tutup

Money

Pro job (Out Sourcing)???? = Pro Prosperity

6 Februari 2011   16:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bisnis emang kejam. Prinsip ekonomi mengajarkan kepada pada umatnya, untuk menjalankan kegiatan ekonomi dengan pengorbanan sekecil-kecilnya, untuk mendapat keuntungan yang sebesar besarnya. Bisnis dengan tujuan utamanya memaksimalkan kekayaan pemegang saham menuntut meminimalisasikan resiko, walaupun tetap dihadapkan dengan “high risk, high return”

Pemanfaatan outsourcing sudah tidak dapat dihindari lagi oleh perusahaan di Indonesia. Praktek Outsourcing menfasilitasi prinsip ekonomi tersebut. Outsourcing memungkinkan penghematan biaya, fokus pada kegiatan utama, akses kepada sdm yang tidak dimiliki perusahaan, semua itu berujung pada satu alasan profesionalisme.

disampaikan oleh Penasihat Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (Abadi), Iftida Yasar Sebanyak 40-50% tenaga kerja sektor formal di Indonesia berstatus sebagai tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja sektor formal di Indonesia kini mencapai sekitar 30 jutaan orang, sementara sektor informal bisa mencapai 70 juta orang lebih. Tidak sampai di situ, outsourcing berkencerungan meningkat tiap tahun Sejak diundangkannya UU No 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan, hal ini terkait resiko bisnis.

OUTSOURCING DI INDONESIA SANGAT MEMERAS PEKERJA MEMBUAT GENDUT PENGUSAHA

Outsourcing membuat pekerja tanpa kepastian karir, hak hak pekerja (ex: tunjangan2 ) yang terampas, mengundang permasalahan legal issue (status dari pada karyawan kurang jelas). “Apakah ia karyawan dari perusahaan itu atau ia karyawan dari perusahaan outsourcing?”

"penjajahan karir mendekati perbudakan modern"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun