Wajahnya mulai keriput dengan sebelah telinga yang mulai tuli.Kurus dan legam dibandingkan dengan foto saat mudanya di dinding yang putih,berisi dan tampan.Lelaki itu begitu menyebalkan dimataku malam itu.Mukaku terasa panas menahan marah. "Jadi kenapa bapak tidak bilang kalau ikut hutang pakai BPKB-ku?!"kataku setengah berteriak. "Kan sekarang sudah ngomong?"jawabnya lirih. "Iya,itu juga karena baru ketahuan,aku kira dah lunas!" [caption id="attachment_191937" align="alignleft" width="300" caption=" Father Somers from tinkerbrad _flickr"][/caption] Urat leherku menegang.Ingin aku semburkan sumpah serapah kalau saja tidak dikedipin istriku. "Lha piye maneh',adik-adikmu masih belum kerja tetap.Yang kecil juga masih sekolah..."katanya,datar.Aku merampas kuitansi koperasi simpan pinjam dari tangannya.Pulang dengan hati dongkol. *** "Ah pantesan,hutangku belum lunas.Lha wong ternyata bapak nunut hutang,"keluhku. "Hmmm...lagi pula kenapa juga dulu sampeyan malah menyuruh bapak menggadaikan di KSP,tidak berangkat sendiri.Wis gak usah mengeluh kang,ikhlasin aja,namanya juga lagi butuh duit,"hibur istriku."Ingat dulu juga bapak yang nguliahin sampeyan sampai sekarang.Hitung-hitung sekarang giliran sampeyan yang ikut bantu,wis gak papa." Aku terdiam.Omongan istriku ada benarnya.Dulu Bapak yang paling getol menyuruh aku kuliah meskipun saat itu aku sudah kerja dan berkeluarga.Bapak cuma ingin ada salah satu anaknya yang jadi sarjana karena dari tujuh anaknya cuma aku yang dianggap pintar sejak SD dibanding adik-adikku. Saking inginnya melihat aku kuliah Bapak sampai nekat meminjam uang ke rentenir untuk membayar uang gedung.Bahkan dengan sepeda motor bututnya beliau dengan semangat mengantar aku untuk mendaftar.Namun sayang cita-cita itu tak terwujud,gajiku tak cukup untuk membayar kuliah serta menghidupi istri dan bayiku.Akhirnya aku drop out selagi hutang Bapak ke rentenir sudah lunas.Dan sepeserpun aku tak pernah ikut melunasinya.Aku malu pada dirinya. 'Ya Alloh,ampuni kedurhakaanku pada lelaki yang kucintai itu'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H