Penyebaran dan penularan Virus Covid-19 kembali melonjak berdasarkan update corona di Jakarta pada Minggu 27 Juni 2021, yang dirilis Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta tercatat 9.394 kasus positif, adapun update pasien corona yang dinyatakan meninggal di Jakarta sebanyak 51 orang.
Sedangkan pada 21 Juni 2021 lalu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukan 5.582 kasus positif dan dari jumlah tersebut ada anak usia 0-5 tahun yang tertular sebanyak 224 kasus.
Sebanyak 655 kasus terjadi pada anak usia 6-18 tahun.
Peningkatan ini terjadi karena kenaikan pada klaster keluarga, dan perilaku orang tua yang kurang menerapkan protokol kesehatan.
Oleh karena itu para orang tua dihimbau untuk extra ketat menerapkan dan mengajarkan protokol kesehatan yang baik dan benar pada anak-anak mereka, agar terhindar dari penularan virus covid-19.
Nah, buat kamu yang belum tau ciri-ciri anak yang terpapar virus covid-19. Yuk simak selengkapnya
Tanda dan Gejala Covid-19 pada Anak
Hal yang harus kamu ketahui balita dan anak-anak sangat riskan terpapar covid-19, bahkan kondisinya dapat lebih buruk apabila mereka memiliki penyakit bawaan, seperti"
- Jantung
- Diabetes
- Obesitas
- Asma
- Penyakit paru
- Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
- Dsb
Untuk tanda anak-anak yang terpapar virus covid-19, biasanya ada yang tanpa gejala dan disertai gejala diantaranya:
- Batuk
- Pilek
- Demam atau meriang
- Kesulitan bernafas yang ditandai nafas cepat dan sesak nafas
- Mual atau muntah
- Diare
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nafsu makan hilang
- Kehilangan indra perasa dan mencium
- Sakit tenggorokan
- Cepat lelah
Adapun kondisi yang terburuk biasanya tangan atau kaki dan kelenjar bengkak, serta bibir atau wajah membiru.
Berikut Adalah Cara Merawat Balita dan Anak yang Terpapar Virus Covid-19
Segara terapkan isolasi mandiri pada balita dan anak yang terpapar virus corona, kamu bisa merawat balita dan anak langsung dengan penuh kasih sayang dan protokol kesehatan yang disarankan.
2. Gunakan kamar tidur dan kamar mandi terpisah
Pada masa isolasi mandiri sangat disarankan menggunakan kamar tidur dan kamar mandi terpisah.
Hal ini dilakukan agar keluarga yang ada dirumah tidak ikut terpapar virus corona.
Jangan lupa untuk menjaga kebersihkan kamar tidur dan kamar mandi, dan disemprot disinfektan agar lebih steril.
3. Buka ventilasi atau jendela rumah
Pastikan semua ventilasi atau jendela rumah terbuka. Tujuannya agar sinar matahari bisa masuk dan terjadi pertukaran udara.
4. Beri makanan bergizi dan vitamin
Berikan anak makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitami dalam porsi seimbang. Jangan lupa juga memberikan susu, jus, dan buah-buahan dan perbanyak minum air putih.
Jika anak masih bayi, kamu bisa berikan ASI sesering mungkin karena ASI dapat memberikan kecukupa nutrisi yang diperlukan bayi serta mengobati Covid-19.
5. Jemur anak setiap pagi
Perawatan ini bisa jadi alternatif bagi bayi mom yang terjangkit Covid-19. Berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari dipercaya dapat membunuh virus corona. Waktu berjemur yang baik dan aman adalah jam 7 sampai 9 pagi.
6. Tetap intens berkomunikasi dengan anak
Walaupun sang anak berada diruangan yang terpisah, jangan lupa untuk tetap intens berkomukasi dengan mereka, agar anak tidak mesara jenuh dan stress kamu harus tetap berkomukasi dan menghibur mereka.
7. Konsultasi dengan dokter
Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter, kamu bisa meminta saran langkah-langkah isolasi mandiri yang benar, serta memberikan informasi perkembangan yang dialami oleh anak, yang nantinya akan mendapatkan arahan lebih lanjut.
8. Bawa kerumah sakit jika kondisi memburuk
Gejala Covid-19 pada anak mom semakin parah? Demam tak kunjung turun sampai suhu mencapai 38 derajat celcius atau lebih meski sudah diberi paracetamol atau obat penurun panas, lemas atau tidur terus, napas cepat, sesak, kejang, membiru, sampai tak bisa minum, segera bawa ke rumah sakit
9. Tes PCR jika isolasi mandiri selesai
Untuk isolasi mandiri membutuhkan waktu:
- Pasien tanpa gejala = minimal 10 hari setelah swab pertama dengan hasil positif Covid-19
- Pasien dengan gejala ringan dan sedang = minimal 10 hari sejak muncul gejala + 3 hari bebas gejala terhitung sejak gejala pertama kali muncul
- Pasien dengan gejala berat: minimal 10 hari + 3 hari tanpa gejala dan 1 kali hasil negatif pada tes PCR.
Beda lagi kalau anak mom merasakan gejala Covid-19 lebih dari 10 hari. Aturannya:
- Gejala selama 14 hari, isolasi selama 14 hari + 4 hari tanpa gejala = 17 hari terhitung sejak gejala pertama muncul
- Gejala selama 30 hari, isolasi 30 hari + 3 hari tanpa gejala = 33 hari terhitung sejak gejala pertama muncul.
Kalau sudah melewati masa-masa itu, berarti anak kamu sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, menurut syarat terbaru dari WHO. Jadi, tidak perlu lagi harus tes PCR dua kali berturut-turut dengan hasil negatif seperti aturan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H