Mohon tunggu...
Cahyo Wicaksono
Cahyo Wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang Berteman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Internet of Everything in The World

20 November 2022   05:00 Diperbarui: 5 Desember 2022   10:53 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Internet Is Everything In The World

Apa itu Internet ? Siapa didunia ini yang belum mengenal Internet ? Tentu saja didunia modern saat ini hampir semua orang pasti mengenal apa itu Internet, hingga banyak orang yang mengatakan jika mereka bisa hidup tanpa makan namun tidak bila tanpa adanya internet.
Internet sendiri memiliki kepanjangan dari interconnecting networking yang memiliki arti sebagai jaringan yang menghubungkan orang-orang dan komputer satu dengan yang lain diseluruh dunia.
Terus berjalannya kemajuan zaman, kemajuan teknologi khususnya internet  semakin maju dan terus berkembang ditengah masyarakat. Dilansir dari kompas.com, jumlah pengguna internet saat ini mencapai hingga 5 miliar yang mewakili 63% populasi penduduk dunia, hal itu tentu saja menciptakan berbagai hal positif dan negatif ditengah masyarakat.
Dikala dunia tengah menghadapi sebuah pandemic, banyak masyarakat yang semakin aktif dalam menggunakan internet karena mereka dipaksa untuk bekerja serta melakukan berbagai aktivitas secara onlien dirumah masing-masing, maka dari itu diartikel ini kita akan membahas tentang apa saja yang terdapat pada internet.


MANFAAT INTERNET
Internet memiliki berbagai kegunaan serta manfaat, yaitu :
Sebagai media untuk berkomunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian sebuah informasi berupa obrolan, pesan, ide dari suatu individu maupun kelompok terhadap sesamanya. Sehingga banyak orang saat ini memilih menggunakan fasilitas internet dibandingkan alat komunikasi sebelum adanya internet, hal ini karena internet dianggap lebih praktis serta efisien sebagai alat untuk menyampaikan pesannya terutama pada media sosial.

Sebagai media untuk berbagi data.

Dengan adanya internet, maka pertukaran data pun juga semakin mudah dan praktis seperti menggunakan email, news grup, dan situs situs berbagi data lainnya. Maka dari itu kita tidak perlu harus bertemu secara langsung hanya dengan alat komunikasi saja seperti komputer ataupun handphone kita sudah dapat berbagi data secara cepat.

Sebagai media untuk mencari informasi.

Tentu saja adanya internet penyebaran informasi juga semakin cepat serta mudah karena tidak dibatasi  oleh ruang dan waktu, maka masyarakat saat ini dengan bebas dapat berbagi serta mendapatkan informasi kapan pun dan dimanapun dengan semua orang. Namun kita juga perlu waspada terhadap informasi yang didapat, pastikan informasi tersebut bersifat fakta dan terjamin akan kebenarannya.

Sebagai media untuk melakukan bisnis.

Saat ini banyak perusahaan bahkan masyarakat awam pun dapat memanfaatkan internet sebagai alat untuk melakukan sebuah bisnis dengan konsumen tanpa harus bertatap muka serta memikirkan waktu, dengan hal ini maka mereka dapat berinteraksi membahas suatu jual beli secara mudah dan cepat walaupun secara jarak jauh. Namun manfaatkan internet ini untuk bisnis yang sehat tidak dibenarkan untuk melakukan bisnis yang dilarang oleh pemerintah maupun agama.
Namun dibalik semua kegunaan serta manfaat yang ada, Internet juga memiliki sisi negatif yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun dapat juga berpengaruh bagi orang lain. Seperti contohnya banyak ujaran kebencian yang diuangkapkan seseorang kepada orang lain, hal ini tentu saja perbuatan yang tidak patut dicontoh dan perbuatan tersebut dapat dipidanakan oleh orang yang menerima ujaran tersebut. Selain itu ada pula yang memanfaatkan internet sebagai perantara untuk mendapatkan sebuah popularitas agar dapat dikenal oleh masyarakat luas, terkadang hal itu dapat memunculkan hal negatif seperti melakukan hal hal yang dianggap berbahaya ataupun yang tidak mendidik hanya demi mengejar kepopulerannya. Oleh karena itu kita diharapkan harus bijak dalam menggunakan internet, manfaatkan segi positif dan hindari hal hal negatif yang dapat merugikan semua pihak.
Maka dari itu sebelum kita menggunakan internet alangkah baiknya juga memahami serta mempelajari etika yang berlaku dalam dunia internet. Etika ini sangat penting bagi kedamaian antar masyarakat entah secara nyata maupun secara daring. Etika dalam internet pada dasarnya sama seperti etika dalam dunia nyata seperti berbicara sopan, tidak berbohong/menyebarkan informasi palsu, menjaga privasi orang lain, serta tidak menyinggung perasaan orang lain.
Di dunia digital saat ini penggunaan internet dalam bermedia sosial sangatlah diminati oleh semua golongan masyarakat dengan menggunakan aplikasi pendukung seperti instagram, tik tok, youtube, twitter, dan lain sebagainya. Mereka saling berbagi informasi serta juga memamerkan kemampuan mereka kepada orang lain. Bukan tanpa alasan, hal ini terjadi karena manusia ingin dianggap ada untuk dikenal oleh banyak orang supaya dapat memperoleh apa yang mereka inginkan seperti pujian, uang, ataupun juga hanya untuk mengisi waktu luang mereka.

Salah satu momen yang sedang hangat diperbincangkan saat ini yaitu seorang yang bernama alif cepmek. Aksinya yang membuat video dengan konsep yang unik serta kata yang menarik membuat kepopularitasnya naik drastis dan dikenal hampir seluruh Indonesia karena video unik yang dibuatnya. Tak hanya dia saja, ada juga adik yang bernama Rahmad Hidayat yang viral karena kebingungannya saat ditanya oleh seseorang yang memvideokannya, namun dibalik kelucuan dari konten tersebut terdapat kesedihan yang membuat belas kasihan masyarakat yang mengenalnya, hal ini membuat banyak masyarakat membantu Rahmad dalam meningkatkan status ekonomi keluarga serta pendidikannya.
Dengan beberapa contoh pengaruh penggunaan internet diatas, kita menjadi paham betapa berpengaruhnya dunia internet dijaman modern seperti sekarang. Dengan internet seseorang dapat merubah nasib hidupnya dalam sekejap mata karena keeksisannya, terkadang karena itulah dapat dikatakan bahwa internet adalah segalanya setelah Tuhan. Internet saat ini tidak terlepas dari sebuah eksistensi yang banyak dicari oleh masyarakat modern saat ini. Dalam filsafat manusia, ada beberapa filsuf yang membahas serta mencetuskan tentang teori-teori eksistensialisme manusia salah satunya yaitu Soren Aabye Kierkegaard.
Soren Aabye Kierkegaard merupakan seorang filsuf Denmark yang lahir pada tahun 1813 yang biasa kita kenal sebagai bapak eksistensialisme. Eksistensialisme merupakan teori filsafat yang diartikan sebagai suatu bentuk keberadaan manusia didunia, kata 'eksistensi' berasal dari kata 'eks' yang berarti keluar dan 'sistensi' yang diturunkan dari kata 'sisto' yang berarti menempatkan. Oleh karena itu eksistensi dapat diartikan sebagai manusia yang berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya (Hadiwijono, 1980: 148).
Kierkegaard pernah mengatakan bahwa "hidup bukanlah sekedar sesuatu sebagaimana yang dipikirkan melainkan sebagaimana yang dihayati, semakin mendalam penghayatan manusia mengenai kehidupan maka semakin bermakna pula kehidupannya" Kierkegard memaksudkan bahwa kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan sangat mudah untuk dimanipulasi oleh perilaku negatif yang tidak memiliki makna atau tujuan tertentu. Oleh karena itu kita sebagai manusia diharapkan untuk tidak terjerumus kedalam suatu perbuatan negatif terutama dalam menggunakan internet, gunakan internet sebaik dan sepositif mungkin karena bila tidak kita akan terjebak dalam nafsu dalam diri kita sendiri.
Kierkegaard  memiliki tiga tahap teorinya tentang eksistensi manusia untuk menekankan bahwa hidup memerlukan suatu passion, antusiasme, semangat, kemauan, serta keyakinan pribadi yang dilandasi dengan kehendak bebas. Tiga tahap tersebut yaitu :


Tahap Estetis
Tahap estetis merupakan suatu bentuk eksistensi manusia yang bertujuan hanya untuk mendapatkan kesenangan serta kenikmatan dalam diri manusia. Dalam hal ini manusia dikuasai oleh naluri seksual oleh prinsip kesenangan yang hedonistik. Ditahap ini manusia dipengaruhi juga oleh suasana hatinya (mood)  sebelum bertindak. Salah satu bentuk manusia dalam tahap ini dapat digambarkan dengan seseorang yang selalu mengikuti sebuah tren yang beredar luas dimasyarakat maupun di internet.

Orang tersebut hanya ingin memuaskan keinginannya untuk sekadar mengetahui dan mencoba tren tersebut. Pada dasarnya manusia estetis tidak tahu apa yang seharusnya mereka ingin lakukan, mereka hanya hidup bergantung pada mood serta trend dalam kehidupan lingkungan dan dunianya. Menurut Kierkegaard manusia estetis akan tidak memiliki tujuan pada akhir hidupnya, karena mereka tidak lagi dapat menentukan apa yang menjadi pilihannya. Pada akhirnya mereka akan diberi sebuah pilihan lain dengan bunuh diri dan keluar dari zona kenyamanannya untuk masuk kedalam hidup yang lebih tinggi yakni ke tahap estis.

Tahap Estis
Tahap ini merupakan tahap dimana seseorang berhasil untuk menentukan pilihan selanjutnya setelah tahap estetis. Dalam tahap ini seseorang mulai menerima kebajikan moral serta memperkuat diri dalam kehidupan yang sebenarnya. Prinsip kesenangan (Hedonisme) yang terikat dalam diri sebelumnya akan dibuang sejauh mungkin dan manusia akan mulai menerima kebebasan, tanggung jawab, kewajiban, dan bertindak dengan mementingkan orang lain tidak mementingkan dirinya sendiri.

Manusia akan semakin kuat dan yakin dalam memutuskan tindakan yang akan mereka lakukan, mereka sudah mampu untuk terhindar dan menolak segala tren yang berkembang diantara masyarakat, tak hanya itu saja mereka juga dapat menilai serta memutuskan mana saja perilaku yang mendukung atau bertentangan dengan nilai moral dimasyarakat. Dalam tahap ini masyarakat sudah dapat menyaring apa yang layak dan tidak layak dalam hidup mereka dalam menggunakan Internet. Mereka tidak akan mudah untuk terpancing melakukan hal yang negatif dalam menggunakan internet serta terkadang mereka cuek dengan tren yang sedang heboh ditengah masyarakat. Namun semakin berjalannya waktu, manusia akan mengalami rasa kebosanan serta kebingungan yang akan membuat manusia menjadi cepat putus asa serta kecemasan yang hadir dalam hidup mereka. Mereka pun mulai mendekatkan diri dengan apa yang menjadi awal dari hidup mereka untuk mencari petunjuk, maka dari itu manusia akan mulai masuk ke tahap selanjutnya yaitu tahap Religius.

Tahap Religius
Dalam tahap religius ini hanya manusia tertentu yang berani hingga dapat ada dalam tahap ini, karena mereka harus berani menerima subjektivitas trasnendernya yang berarti hidup sepenuhnya hanya untuk Tuhan dan berusaha untuk mengikuti pedoman hidup yang berupa adiduniawi tanpa memikirkan hal hal yang bersifat duniawi. Tetapi dalam hal ini dapat juga dikatakan bila melakukan suatu kegiatan apa pun termasuk dalam menggunakan internet, janganlah kita menyepelekan atau menyingkirkan apa yang menjadi kewajiban kita terutama beribadah. Karena tanpa adanya Tuhan kita tidak akan dapat hidup serta menikmati apa yang ada di dunia ini seperti sekarang termasuk internet.

Mungkin dengan adanya internet manusia akan lebih mudah untuk menjalani hidup di dunia ini, akan tetapi hidup di dunia hanyalah sementara, akan ada waktu dimana kita dipaksa untuk melanjutkan kehidupan kita yang lebih kekal, maka dari itu gunakan internet sebaik mungkin hindari tahap estetis yang berlebih dalam menggunakan internet tetapi juga mulailah untuk mencoba masuk ke dalam tahap estis, yang dimana hidup akan menjadi semakin tertata dan dapat menciptakan hidup yang lebih damai dibandingkan hidup dakam tahap sebelumnya yang dihantui dengan perasaan gengsi serta egois dalam menjalani hidup.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa internet bukan hanyalah segalanya tetapi internet juga dapat mengendalikan hidup kita di dunia ini secara tidak langsung. Maka mulailah untuk sadar dan terbuka gunakan internet seperlunya dan janganlah terjebak dalam keinginan duniawi mulailah untuk keluar dan juga seimbangi kehidupan kita dengan berfikir akan dunia selanjutnya. Seperti apa yang sesuai dengan tahap eksistensi manusia menurut Kierkegaard, manusia akan hidup dengan mengikuti alur sesuai tahap estetis, etis, dan kemudian diberi pilihan untuk melanjutkan ke tahap religius atau tidak. Namun diharapkan manusia dapat melanjutkan hidupnya ketahap yang berbeda tidak terjebak atau terkurung pada satu tahap saja. Karena hal itu bisa saja mengganggu kehidupan kita dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun