Mohon tunggu...
Cahyo wahyu Ramadhan
Cahyo wahyu Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - ok

buat senang-senang doang :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sisi Positif Merokok

16 November 2021   14:54 Diperbarui: 16 November 2021   14:57 3584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rokok konvensional (tembakau) biasanya dikonsumsi dengan cara dibakar pada ujung yang satu kemudian dihisap melalui rongga mulut pada ujung yang lain (Glantz., & Bareham, 2018). Rokok konvensional (tembakau) berdasarkan penggunaan filter dibagi menjadi dua jenis, yaitu rokok filter dan rokok non filter , kandungan rokok konvensional Acrolein; Karbon monoxide,Nikotin dan Ammonia .sedangkan rokok elektrik adalah mengubah cairan menjadi uap yang di hisap seperti rokok konvensional ke dalam paru-paru , biasanya rokok elektrik mengandung nikotin dan perasa (flavor).

Rokok konvensional (tembakau) dan rokok eletrik sama-sama berbahaya , karena keduanya sama-sama memiliki kandungan berbahaya bagi tubuh . rata-rata mereka yang merokok konvensional dan elertrik merupakan seorang yang memiliki aktifitas berat ,banyak tekanan kerja dan masalah pribadi atau setres , karena factor tersebut lah mereka merokok . dengan merokok masalah ,setres tekanan kerja dan aktifitas berat mereka akan hilang seketika walau pun hanya sesaat .mereka berpendapat juga merokok konvensional atau eletrik juga dapat melancarkan pikiran meraka dikarenakan kedua rokok tersebut mengandung nikotin,Ada sebuah penelitian yang diungkapkan oleh  American Journal of Psychiatry menyebut, reaksi nikotin dengan oksigen dapat membentuk asam nicotinic. Efek dari turunan senyawa ini bisa bermanfaat bagi tubuh yaitu menenangkan, meningkatkan suasana hati, dan merangsang aktivitas otak, fungsi motorik dan memori. Oleh sebab itu banyak orang yang merokok buka hanya di pandang keren atau laki banget , ada manfaat positif tersendiri rokok bagi orang-orang yang merokok, yaitu dapat mereda stress dan merangsang otak untuk berfikir keratif .

 ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), rokok disebut-sebut dapat meningkatkan imajinasi didasari oleh kandungan nikotin.Menurutnya nikotin pada rokok dapat merangsang neutransmitter yaitu pembawa sinyal pada sel saraf otak. Itu sebabnya ketika merokok, otak mendapat stimulan yang bisa meningkatkan daya pikir sehingga membuat para perokok menjadi lebih konsentrasi dalam suatu hal yang di kerjakan.

"Meningkatkan imajinasi sering dijadikan alasan kalau tidak merokok bingung mau menulis apa. Karena nikotin dapat membuat orang berimajinasi. Tapi selain dapat berimajinasi Anda juga menumpuk racun. Jadi harus dipikirkan. Ini hal yang salah kalau rokok dijadikan tameng agar bisa berpikir," ujar dr Agus dalam temu media di Kementerian Kesehatan belum lama ini.

Selain membuat imajinasi, nikotin juga dapat menyebabkan adiksi karena mendorong pelepasan dopamin. Hormon ini bertanggung jawab untuk memperbaiki suasana hati dan menimbulkan perasaan nyaman. Ini sebabnya kebiasaan merokok sulit ditinggalkan.

Dari penyampaian diatas dampak rokok tidak semuanya jelek ada juga yang bagus tetapi dari dampak bagus tersebut juga terdapat dampak yang buruk bagi kesehatan. Maka dari itu kita harus bisa menghindari agar terhindar dari dampak buruk rokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun