Mohon tunggu...
cahyo setiono
cahyo setiono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Alasan Ikan Kutuk untuk Makanan Pasca Operasi

19 Januari 2018   10:10 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:36 9471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data diambil dari jurnal penelitian (dokpri)

Ikan Kutuk ? Kutukan kali yah, kok aneh namanya yah.  Well, kalo orang jawa pasti sebutan ikan yang satu ini udah pada tahu. Tapi btw, saya selaku penulis yang aslinya orang sunda Tasikmalaya yah tepatnya, hehee promosi wilayah :D Ikan kutuk di daerah asal saya dipanggil ikan bogo.

Masih belum pada tahu ikan kutuk itu apa ? Jadi, ikan kutuk ini atau lebih dikenal Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: bocek dari riau, haruan (Banjar, Melau), kocolan (Betawi.), bayong, bogo, licingan (Banyumasan.), kabos (Minahasa.) dan masih banyak nama absurd lainnya. :D

Kenapa namanya ikan kutuk ? Menurut mitos, ternyata usut-punya usut ikan kutuk ini adalah ikan jadi-jadian atau ikan siluman. Banyak masyarakat di jawa yang ketika memancing ikan kutuk mereka melihat ikan kutuk besar. Tapi ketika begitu dipegang ternyata tangan orang yang telah meninggal. sehingga masyarakat desa berkesimpulan bahwa ikan ini adalah ikan jadi-jadian atau ikan kutukan. nah mitos inilah yang terus tersebar di masyarakat khususnya jawa hingga saat ini secara cukup kuat.

Well, itu intro buat ngenalin ikan kutuk. Lanjut ke pembahasan. Ibu-ibu juga pasti udah tahu khasiat ikan kutuk untuk apa, tinggal googlingjuga nemu apa khasiatnya.

Udah nanya mbah google ? Engga usah yah, percumah dong saya nulis.. baca di sini aja udah :D. Oke, langsung aja kita bahas Kenapa ikan gabus menjadi makanan terapi pasien pasca operasi ? Apa kandungan gizinya ? Kenapa juga ikan gabus baik untuk ibu pasca melahirkan sesar ?

Kenapa ikan gabus menjadi makanan terapi pasien pasca operasi ?

Jadi gini, menurut artikel yang saya temui dari jurnal-jurnal menemukan fakta bahwa :  Malnutrisi merupakan masalah yang banyak terjadi pada pasien yang menjalani perawatan inap di rumah sakit.

Terjadinya malnutrisi pada pasien pembedahan bisa disebabkan oleh proses penyakit yang diderita dan stres metabolik yang dialami selama periode perioperatif. Secara fisiologis, pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan metabolik ekspenditur yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang akan banyak digunakan selama proses pembedahan dan untuk proses pemulihan setelah pembedahan.

Sedangkan, proses pemulihan pasca pembedahan membutuhkan glukosa dan memerlukan sistesis protein. Cara kerjanya,  lemak (jaringan adiposa) dan simpanan protein (massa otot)dirubah untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan sintesis protein. Tapi menyebabkan penurunan berat badan. Secara umum, respon katabolik tubuh terhadap pembedahan meningkatkan kebutuhan energi dan protein, tergantung jenis dan durasi pembedahan.

Untuk ibu yang melahirkan sesar sendiri, durasi pembedahan tidak sampai lebih dari 1 jam. Akan tetapi dari waktu yang sebentar itu, darah yang keluar cukup banyak. Sampai kasus yang lebih parah harus membutuhkan transfusi darah.

Bisa saya simpulkan, operasi caesar yang merupakan operasi besar. Membutuhkan intake energi dan protein yang sangat diperlukan untuk menekan kehilangan protein dan lemak yang banyak.

Banyak pasien tidak dapat makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh setelah pembedahan. Itu sebabnya setelah operasi caesar, biasanya si Ibu masih tetap di infus. Kabar baiknya, untuk mengganti semua nutrisi dan protein yang hilang, ikan gabus punya kandungan gizi sebagai penawarnya. Kenapa ? ikan gabus mudah dicerna oleh bayi, anak-anak, manula/lansia, serta pasien-pasien penyakit berat yang mengalami kekurangan albumin.

Daging ikan kutuk kaya akan serat, padat dan mudah dipisahkan dengan duri. Mungkin juga menjadi alasan olahan ikan kutuk emang cocok menjadi santapan ibu-ibu yang baru melahirkan sesar.

Kandungan gizi yang terdapat pada Ikan Kutuk

"Albumin ? ah sudah tahu saya mah". Untuk informasi saja bagi yang belum tahu. Albumin pada umumnya dipergunakan untuk kebutuhan orang dewasa terutama pemulihan dari penyakit degenerative dan luka, baik dalam tubuh ataupun luka luar.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa mereka membutuhkan albumin ? Jadi, albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma darah. Kadar protein albumin di tubuh kita mencapai sekitar 60%. Kebayangkan setelah operasi caesar, seorang ibu kehilangan banyak darah. Pastinya kadar albumin dalam tubuhnya di bawah standar nomal (3,5-5 g/dl).

Kabarnya juga serum albumin di rumah sakit itu mahal lho. Silahkan kalian tanya google "harga serum albumin". Dari hasil yang saya peroleh, harga serum albumin bisa mencapai 2 juta rupiah.

Data diambil dari jurnal penelitian (dokpri)
Data diambil dari jurnal penelitian (dokpri)

Lalu apakah Ikan Kutuk baik untuk ibu pasca melahirkan sesar ?

Terkait dengan gizi ibu pasca melahirkan dan menyusui, penting  untuk memerhatikan kadar albumin dalam tubuh. Albumin adalah bagian dari protein plasma darah yang memiliki peran seperti mengatur tekanan osmotik darah dan menjaga keseimbangan cairan tubuh (sangat baik untuk memperbaiki gizi Ibu hamil dan Ibu menyusui).

Protein albumin juga mampu mengangkut nutrisi dalam tubuh serta membantu memperbaiki kerusakan jaringan sel. Karenanya, protein ini sangat dibutuhkan pasien pasca operasi seperti melahirkan sesar.

Ada juga penelitian dari  IEESE International Journal of Science and Technology (IJSTE) menyimpulkan bahwa "konsumsi ikan gabus untuk pasien pasca operasi, dapat mempercepat proses pembentukan jaringan. Tingkat albumin ikan gabus secara signifikan berkorelasi dengan tingkat penyembuhan luka. Kesembuhan luka sangat mungkin membutuhkan protein, antara zat penting lainnya, sebagai dasar pembentukan jaringan kolagen ".

Well, kalo menurut saya ikan gabus perlu dicoba dan kita rasakan khasiatnya. Tapi jika dilihat dari objek-objek penelitian, memang fakta menunjukkan bahwa ikan gabus mempercepat penyembuhan luka degeneratif. Contohnya, penelitian perawatan ibu  bersalin caesar di Bidan Praktik Mandiri (BPM) wilayah kecamatan Tulung Klaten. pada tahun 2015.

Jumlah sampel dalam penelitian terdiri dari 40 ibu nifas sebagai kelompok eksperimen, dan 20 ibu nifas sebagai kelompok kontrol.

Pada kelompok eksperimen dilakukan intervensi berupa pemberian esktrak ikan gabus dan daun binahong selama 14 hari. Dengan dosis 3 kali sehari 0,25 gram diminum 1 jam sebelum makan. Kemudian dilakukan observasi selama 14 hari pada kedua kelompok tersebut.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa lama proses pemulihan luka operasi caesar pada kelompok ikan gabus, mnimum 6 hari dan maksimum 15 hari. Sedangkan pada kelompok kontrol mnimum 14 hari dan maksimum 23 hari.

Rata-rata lama penyembuhan pada kelompok ikan gabus 0,80 0,410. Sedangkan pada kelompok tidak diberi ikan gabus rata-rata lama penyembuhan 0,30 0,470.

Berbeda dengan penyembuhan dengan daun binahong. Bahwa lama penyembuhan pada kelompok daun binahong paling sedikit 8 hari, dan paling lama 18 hari. Dari hasil penelitian, rata-rata lama penyembuhan 0,35 0,109. Sedangkan pada lama penyembuhan pada kelompok tanpa diberi paling sedikit 14 hari dan paling lama 23 hari. Dari hasil penelitian, rata-rata 0,35 0,109.

Data diambil dari jurnal penelitian (dokpri)
Data diambil dari jurnal penelitian (dokpri)
manfaat-kapsul-kutuk-5c481a68c112fe5e5c261cc6.jpg
manfaat-kapsul-kutuk-5c481a68c112fe5e5c261cc6.jpg
Kesimpulan :

Ikan kutuk, apapun olahannya, nilai nutrisinya luar biasa dan benar-benar berkontribusi, setidaknya sebagian, pada sifat penyembuhan luka yang diklaim. Indonesia, dengan warisan alamnya yang luar biasa, belakangan ini mencoba mengidentifikasi obat-obatan hewani  dan memberi nilai tambah pada ekonomi lokalnya mengikuti contoh ikan gabus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun