Mohon tunggu...
Cahyo Manungga
Cahyo Manungga Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peri-peri Mengambil Nyawa Kami

24 Juli 2017   15:39 Diperbarui: 24 Juli 2017   15:54 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kembalikan aku! Kalian iblis! Kalian setan! Aku tak percaya kalian! Aku tak percaya dengan surga yang kalian janjikan!"

Selepas bersumpah serapah, aku menirukan suara-suara yang lamat-lamat kudengar tadi. Aku menirukan suara itu tidak dengan berbisik, namun dengan berteriak. Sekuat-kuatnya, sebisa-bisaku mengeluarkan suara. Mendengar itu, semua peri dan orang-orang yang mereka bawa menancapkan mata padaku. Lalu mereka tertawa. Tebahak dan menggelegar seakan menggoyang jagat. Seketika peri yang membawaku menghempaskanku ke arah bumi. Keras dia mementalkanku sehingga tubuhku terasa terlempar serupa kilat ketika hujan.

Dalam kecepatan yang teramat sangat ketika aku tertolak keras dari angkasa menuju bumi, aku masih sempat melihat peri-peri yang pada awalnya begitu rupawan, berubah seketika. Menjadi makhluk menjijikan. Menjadi figur yang mirip dengan iblis atau monster yang gambaran kebengisan dan keburukrupaannya biasa tertancap dalam imajinasi semua orang.

Bersayap api, bertaring panjang, berjenggot dan berkumis tak beraturan, bertanduk merah, berdaun telinga lincip, hidung babi, cakar di setiap jarinya dan tubuh berlendir memualkan. Sedangkan orang-orang yang dibawa oleh mereka, tak lagi berupa manusia. Melainkan berupa serupa dengan mereka.

oleh : Rio F.Rachman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun