Hasil dari proyek hauling road yang dioperasikan oleh PT Titan Infra Energy telah terbukti mampu meningkatkan volume pengangkutan batubara sejak tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, terjadi peningkatan sekitar 14 juta ton batubara yang diangkut melalui jalan khusus ini.
"Kami penuh optimisme bahwa dalam 2-3 tahun ke depan, volume pengangkutan batubara ini dapat meningkat hingga mencapai 25 juta ton. Dengan lebar jalan sekitar 13 meter, jalur ini memiliki potensi besar dan dapat menampung banyak truk angkutan. Diperkirakan kontribusi pendapatan dari jalur ini dapat mencapai sekitar Rp 50 miliar per ton batubara," papar Darwan Siregar.
Lebih jauh, langkah ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Tidak hanya mencakup pekerjaan untuk masyarakat setempat, tetapi juga berpotensi menggerakkan sektor usaha di sekitar jalur angkut batubara dan para pelaku usaha yang terlibat.
Darwan Siregar menambahkan, "Tiga kabupaten yang dilalui oleh jalur angkut ini memiliki banyak perusahaan tambang batubara. Kami ingin ikut serta dalam memanfaatkan potensi yang ada, terutama mengingat kebutuhan akan batubara sebagai sumber energi terus meningkat."
"Sa at ini, kami tengah melakukan pemetaan dan persiapan pembebasan lahan untuk membangun jalan pengumpan (feeder road) dari tambang-tambang di sekitar menuju jalur utama hauling road. Jalur pengumpan ini akan membentang di sisi kiri dan kanan jalur utama, membentuk jaringan sepanjang sekitar 50 kilometer," tegas Darwan Siregar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H