Mohon tunggu...
Cahyo Anugrah D
Cahyo Anugrah D Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berbiasa menulis, karena menulis bisa membuat tenang.

Hanya ingin membagikan suatu karya kecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Tuan Jalang

17 September 2020   17:07 Diperbarui: 17 September 2020   17:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun-daun berguguran
Ranting enggan
Bersua dengan dahan
Semua runtuh perlahan.

Para bandit berkumpulan
Siap untuk menerkam sasaran
Ditariknya aku
Dicekek jua leherku.

Kulihat bandit itu
Menerjam sukmaku
Dirobeknya semua pakaianku
Dilucuti semua hartaku.

Ah Persetan!


Aku mencoba melawan
Tapi tubuh sudah tak kuat menahan
Hujaman samurai kematian
Ditebasnya suatu kehormatan.

Aku tak bisa menang
Tubuhku terkujur usang
Entah nanti aku dibuang
Atau dikubur dalam suatu lubang.

Oh Tuan berdasi
Dengarlah aku seorang diri
Yang coba melindungi
Dari terkaman manusia tak tau diri.

Oh Tuan berdasi
Tolonglah kami
Yang meminta perlindungan diri
Dengan cara membahas kasus ini.

Pict: Instagram/Fanny Gunardi

Karanganyar, 05 Juli 2020
-RuangSinggah
#Ruangsinggah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun