Pada suatu pagi yang cerah, saya memutuskan untuk menyelami keindahan alam pedesaan di Rawa Salatiga, Jawa Tengah. Mengganti keramaian perkotaan dengan ketenangan desa, pilihan saya jatuh pada naik delman sebagai sarana transportasi.
Delman yang ditarik oleh kuda berwarna cokelat memberikan nuansa petualangan yang berbeda. Di tengah jalan setapak yang dipenuhi oleh hijaunya sawah dan pepohonan, saya merasakan kelembutan goyangan delman yang membuat perjalanan terasa lebih menyenangkan.
Desa Rawa Salatiga menyuguhkan pemandangan yang begitu memesona. Sawah yang terbentang luas, ladang-ladang hijau yang berderet rapi, dan sungai kecil yang meliuk-liuk menambahkan keasrian kampung. Penduduk setempat yang ramah menyapa dengan senyum tulus, memberikan pengalaman kehangatan dan keramahan yang sulit dilupakan.
Perjalanan ini juga memberi kesempatan untuk melihat kehidupan sehari-hari masyarakat desa. Mereka yang sibuk bekerja di sawah, anak-anak yang riang bermain di sekitar rumah, dan suasana pedesaan yang damai menjadi kontras dengan hiruk-pikuk perkotaan.
Saya memilih untuk mampir di warung kopi kecil di pinggir desa, tempat kami disuguhi kopi tradisional Jawa yang harum. Menikmati secangkir kopi sambil bercengkrama dengan penduduk setempat adalah momen yang tak ternilai. Mereka menceritakan kehidupan sehari-hari, tradisi lokal, dan legenda yang melekat pada desa mereka.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju persawahan yang subur. Delman melaju perlahan di tengah jalan setapak tanah, memberi saya waktu untuk merenung dan menikmati keindahan alam. Burung-burung yang berkicau di pepohonan menambah kesan damai dan alami dari petualangan ini.
Saat matahari mulai condong ke barat, saya kembali ke penginapan dengan hati yang penuh kebahagiaan. Pengalaman berlibur naik delman di kampung Rawa Salatiga tidak hanya memberikan keindahan alam, tetapi juga kenangan indah akan keramahan dan kehidupan sederhana masyarakat desa.
