Meski sempat tak mendapat restu dari ibunya untuk melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya, Tomi dengan tekad besar memilih untuk tetap melanjutkan pendidikan di Politeknik Negeri Indramayu.
 "Saya tahu ini keputusan berat, tetapi saya berjanji untuk bertanggung jawab atas pilihan saya," tambahnya.
Mengandalkan Kerja Keras untuk Membiayai Kuliah
Tomi menyadari bahwa melanjutkan pendidikan adalah keputusan besar, terutama saat kondisi keluarganya tidak memungkinkan untuk mendukungnya secara finansial.Â
Untuk itu, ia bekerja sebagai pengemudi ojek online di platform GRAB dan MAXIM. Dari profesi ini, ia bisa mendapatkan penghasilan harian yang cukup untuk membantu membiayai keperluannya.Â
Selain itu, Tomi menjalankan bisnis kuliner bernama Kedai Om Tomi, yang menawarkan berbagai menu sederhana, serta jasa fotografi yang sering diminati untuk dokumentasi acara.
Keseimbangan Antara Pendidikan, Pekerjaan, dan Organisasi
Tomi tidak hanya menjadi mahasiswa, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi. Sebagai Ketua Umum Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia, Tomi memimpin berbagai program kemanusiaan yang membantu masyarakat, mulai dari donor darah hingga edukasi tanggap bencana.
Tidak berhenti di situ, ia juga dipercaya sebagai Ketua Satuan Khusus Pramuka Praja Muda Karana. Peran ini memberinya kesempatan untuk melatih generasi muda agar memiliki semangat kepemimpinan dan solidaritas sosial
Selain peran organisasi, Tomi juga aktif sebagai Fasilitator Palang Merah Remaja di SMAN 1 Losarang, SMPN 4 Gabuswetan, dan MTsN 10 Indramayu. Ia membimbing siswa-siswa untuk memahami pentingnya empati dan tanggung jawab sosial.
"Setiap peran yang saya jalani memberikan pengalaman berharga. Tantangan di lapangan mengajarkan saya untuk disiplin dan memahami pentingnya prioritas. Itu membuat saya terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik," Ujar Tomi.